Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemberdayaan Lansia Indonesia: Grand Parenting Baik untuk Menanggulangi Stunting

        Pemberdayaan Lansia Indonesia: Grand Parenting Baik untuk Menanggulangi Stunting Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bedasarkan data yang diperoleh dari Sensus Penduduk 2020, jumlah lansia di Indonesia tercatat sebanyak 277 juta jiwa. Dari data tersebut, terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 237 juta jiwa.

        Data tersebut juga menunjukkan peningkatan penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 29,3 juta jiwa atau setara dengan 10,82 persen. 

        Baca Juga: BKKBN Tunjuk Duta Keluarga Berencana 2022, Begini Manuver Awal dan Profilnya

        Menanggapi meningkatnya jumlah penduduk lansia di Indonesia, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti mengatakan bahwa peningkatan jumlah tersebut menjadi tantangan tersendiri.

        Selain itu, Nopian juga mengatakan bahwa pihaknya perlu mempersiapkan program yang mampu mendukung para lansia agar lebih tangguh, sehat, aktif, mandiri, dan produktif. 

        "Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, maupun komponen-komponen masyarakat lainnya," jelas Nopian, Jum'at (24/6/2022).

        Baca Juga: Legislator Dorong Kota Depok Percepat Penurunan Stunting

        Nopian mengatakan, melalui perhelatan Hari Keluarga Nasional ke-29 yang jatuh pada tanggal 29 Juni nanti, pihaknya akan melangsungkan beberapa agenda kegiatan yang memiliki urgensi dengan kesejahteraan keluarga.

        BKKBN melakukan program yang sejalan dengan amanat Presiden melalui Keputusan Presiden RI No.39 Tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional. Dalam gelaran puncak Hari Keluarga Nasional, kata Nopian, pihaknya mengapresiasi peran keluarga di Indonesia dan mendukung terus pemerintah dalam menangani angka stunting.

        "Peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini adalah wujud apresiasi kepada seluruh keluarga di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di Indonesia. Karena, keluarga merupakan komponen utama yang berperan penting, terutama pada masa awal kehidupan (anak)," jelasnya.

        Nopian mengatakan, sebagai upaya mencegah terjadinya stunting pada anak, terlebih dulu keluarga mesti memahami dan melaksanakan fungsi keluarga yang mampu mendukung terbentuknya suasana harmonis dan tangguh.

        Dalam acara yang diselenggarakan pihaknya, kata Nopian, melalui program Pemberdayaan Keluarga, BKKBN akan membina ketahanan keluarga lansia. Program tersebut, kata Nopian, memiliki irisan terhadap penanganan stunting dalam keluarga.

        Baca Juga: Optimalkan Peran Posyandu Atasi Stunting, PKT Gelar Pelatihan PMBA dan Antropometri

        Menurutnya, dalam pola pengasuhan anak, banyak keluarga yang menyerahkan hak asuh anak kepada kakek dan neneknya. Sehingga, pola pengasuhan ditransformasikan dari generasi ke generasi.

        "Melalui pengalaman pola pengasuhan anak yang ditransformasikan ke generasi penerus, di mana pola pengasuhan anak [diserahkan pada] kakek dan nenek sebagai orang yang dipercaya dari pada orang lain di luar anggota keluarganya," jelas Nopian.

        Nopian menilai, bahwa pola asuh yang demikian banyak diterapkan di banyak keluarga. Pola ini merupakan langkah yang positif dalam meningkatkan kualitas pengasuhan balita dan anak.

        Baca Juga: Kasus Stunting di Garut Masih Tinggi, BKKBN Jabar Turun Tangan

        "Pola pengasuhan kakek-nenek atau grand parenting yang baik dan benar, dapat memberikan dukungan, dorongan, dan bantuan yang berharga bagi kualitas tumbuh kembang anak serta menentukan kepribadian anak di masa dewasanya," papar Nopian.

        Dengan demikian, kata Nopian, tujuan dari dilakukannya webinar dengan tema Peran Grand Parenting dalam Pola Pengasuhan Anak tidak lain untuk mendukung program penurunan stunting melalui pola asuh kakek-nenek.

        "Melalui penyelenggaraan webinar ini, diharapkan dapat tersosialisasikannya kebijakan dan strategi pembangunan keluarga dalam penurunan stunting, kemudian memperkuat komitmen mitra kerja dalam menurunkan dan mencegah stunting," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: