Roda bisnis pembiayaan atau multifinance mulai berputar lebih kencang kendati tahun lalu masih dibayangi Covid-19. Bahkan beberapa multifinance menargetkan kenaikan pembiayaan
Misalnya PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp2 triliun atau naik 30% dibanding realisasi pada 2021. Direktur Radana Bhaskara Finance Milokevin Wendiady mengungkapkan untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan memperkuat dua produk utama pembiayaan produktif yang saat ini dimiliki yaitu pembiayaan anjak piutang (factoring) dan pembiayaan investasi berbasis aset (ABF).
“Pertumbuhan bisnis perusahaan di topang oleh dua produk unggulan kami, yakni 66,5% ditopang oleh produk factoring kami. Lalu 32,9% oleh produk ABF (Asset Based Finance) dan 0,7% dari produk lainnya,” ungkap Milokevin di Jakarta, kemarin.
Selain itu untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerjanya. Antara lain dengan, menjalin kerjasama dengan new anchor dan principal untuk pembiayaan factoring dan ABF.
Kedua, mendapatkan akses pendanaan dari bank dan pasar modal dengan bunga yang kompetitif.“ Ketiga, kami akan senantiasa berinovasi terhadap produk dan proses bisnis secara end-to-end serta meningkatkan utilisasi ekosistem digital dan proses otomasi untuk mendukung bisnis baru. Dengan berbagai strategi ini kami yakin Radana Finance akan terus mencetak nilai tambah bagi seluruh stakeholders kami,” tutup Milokevin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: