Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Langkah Jokowi Damaikan Rusia-Ukraina, Waketum Partai Garuda: Kok Masih Ada yang Berpikiran Kerdil

        Langkah Jokowi Damaikan Rusia-Ukraina, Waketum Partai Garuda: Kok Masih Ada yang Berpikiran Kerdil Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketika Presiden Jokowi turun langsung terlibat dalam perdamaian Rusia dan Ukraina, seharusnya kita bangga, karena membawa nama Indonesia.

        Sayangnya, ada beberapa pihak yang menanggapi secara negatif, seolah-olah yang dilakukan oleh Presiden adalah tindakan tercela.

        Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi pun merasa heran dengan sikap pihak-pihak tersebut.

        "Ini aneh, karena apa saja selalu dikaitkan dengan urusan politik internal," ujarnya, dalam siaran pers, Senin (27/6).

        Teddy mengingatkan, Jokowi tidak lagi punya kepentingan untuk menjadi Presiden di 2024. Sehingga tidak perlu takut, elektabilitasnya melambung tinggi. "Apalagi beliau mengatasnamakan Indonesia dalam kunjungannya," imbuh Teddy.

        Diingatkannya, pemerintah tetap harus menjalankan programnya. Karena itu, tidak semua yang dilakukan pemerintah dikaitkan dengan urusan 2024.

        "Ini menunjukkan bagaimana kerdilnya cara berpikir dan bersikap para pihak yang menanggapi secara negatif apa yang dilakukan Jokowi," sindirnya.

        "Jika kalian mampu untuk ada di 2024, silahkan saja bertarung, tampilkan apa kelebihan kalian, tidak perlu jadikan Jokowi sebagai pijakan untuk mendapatkan perhatian, karena beliau sedang menjalankan misi mulia," sambung Teddy, sekaligus menutup pernyataannya.

        Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut Presiden Jokowi akan bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa.

        Kunjungan Jokowi ini dalam rangka kepedulian terhadap isu kemanusiaan dan dalam upaya memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang timbul akibat perang Rusia-Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: