Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Covid-19 di Korea Utara Masih Ada, Ancaman Banjir Mengintai, Kim Jong Un Instruksikan...

        Covid-19 di Korea Utara Masih Ada, Ancaman Banjir Mengintai, Kim Jong Un Instruksikan... Kredit Foto: Reuters/KCNA
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan lain dari partai yang berkuasa untuk memperketat disiplin, demikian media pemerintah mengatakan pada Selasa (28/6/2022).

        Pertemuan itu berlangsung ketika Pyongyang terus memerangi pandemi COVID-19 dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan kerusakan akibat banjir.

        Baca Juga: Dunia Lagi Waspadai Nuklir Korea Utara, Rapat Kim Jong Un dengan Petinggi Militernya Kasih Jawaban

        Pertemuan Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh Korea yang diperbesar itu diadakan pada Senin untuk membahas "upaya meningkatkan dan menyesuaikan kembali sistem kerja organ pemandu partai di semua tingkatan," kata media resmi Korea Utara KCNA.

        Media pemerintah itu tidak merinci bagaimana sistem kepartaian tersebut disesuaikan. Tapi selama pertemuan sekretariat lain yang diadakan sekitar dua minggu lalu, Kim telah memerintahkan untuk menjaga disiplin dari "penyalahgunaan kekuasaan dan birokratis yang terungkap di antara beberapa pejabat partai."

        Kim telah mengadakan serangkaian pertemuan partai dalam beberapa pekan terakhir ketika Pyongyang memerangi wabah epidemi usus menyusul gelombang infeksi COVID, dengan dimulainya musim hujan lebih awal dari biasanya menambah kekhawatiran atas hasil panen di negara yang sudah lama kekurangan makanan.

        “Desa-desa pertanian di seluruh negeri berupaya melindungi padi dari badai hujan selama musim hujan,” kata KCNA, Senin.

        Dalam upaya nyata untuk menghidupkan persatuan rakyat dalam menghadapi wabah penyakit yang berurutan, KCNA mengatakan negara itu telah melakukan "pekerjaan ideologis" untuk "memberi informasi kepada rakyat tentang validitas dan akurasi ilmiah kebijakan kedaruratan anti epidemi yang ditegakkan oleh partai dan negara".

        Korea Utara mengklaim gelombang COVID telah menunjukkan tanda-tanda mereda, meskipun para ahli menduga adanya pelaporan dengan mengecilkan angka-angkanya yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah.

        Korea Utara melaporkan 6.710 orang lagi dengan gejala demam pada Selasa, dengan jumlah total pasien demam yang tercatat sejak akhir April mendekati 4,73 juta.

        Pyongyang setiap hari mengumumkan jumlah pasien demam tanpa menyebutkan mereka sebagai pasien COVID, tampaknya karena kurangnya alat tes.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: