Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Biaya Pendaftaran Pendidikan Mahal? Beberapa Hal Ini Dapat Dilakukan Orang Tua untuk Mengantisipasi

        Biaya Pendaftaran Pendidikan Mahal? Beberapa Hal Ini Dapat Dilakukan Orang Tua untuk Mengantisipasi Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun ajaran baru 2022/2023 akan segera dimulai, pemerintah juga telah mengumumkan penyesuaian kembali aturan terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak sekolah saat ini. Antusiasme sejumlah anak didik dipastikan meningkat lantaran mereka telah melakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), selama hampir 2 tahun terakhir. 

        Untuk orang tua maupun wali dengan anak-anak yang akan masuk ke jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun perguruan tinggi, mempersiapkan dana pendidikan merupakan hal yang sangat penting guna menghindari kendala saat pendaftaran berlangsung. Persiapan dana tentunya juga untuk mengantisipasi adanya penyesuaian kenaikan uang sekolah, yang mungkin terjadi setiap tahunnya. 

        Baca Juga: Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Merupakan Best Return dalam Semua Investasi di Dunia

        Di Indonesia sendiri, penyesuaian biaya pendidikan bisa terbilang cukup tinggi mencapai rata-rata sebesar 10% - 20% per tahun, bahkan ada beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki kenaikan biaya pendidikan sebesar 10% - 15% per semester. Hal ini tentu yang menjadi tolak ukur bagi setiap wali murid untuk dapat mempersiapkan segala kebutuhan dan keperluan biaya pendidikan anak dari jauh jauh hari. 

        Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan dan diperhatikan terkait persiapan biaya pendidikan anak, antara lain: 

        1. Melakukan riset terkait biaya pendidikan dari sekolah yang dipilih
        Dengan memahami kisaran biaya pendidikan, para orang tua dan wali murid dapat memperkirakan biaya pendidikan anak mereka dari awal masuk sekolah bahkan hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Perkiraan dana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dapat dihitung dengan melihat sekolah mana saja yang ingin dituju dan seperti apa kurikulum serta fasilitas pendidikan yang ditawarkan. 

        Perencanaan dapat dilakukan dengan jangka waktu 5 hingga 10 tahun kedepan. Akan lebih baik jika tidak mempersiapkan kebutuhan dana pendidikan anak dengan terburu-buru untuk menghindari kemungkinan pendidikan anak terhambat dikarenakan kondisi keuangan. 

        Baca Juga: Peningkatan Literasi Keuangan Butuh Upaya Masif

        2. Menghitung biaya pendidikan dengan menghitung besaran inflasi di Indonesia
        Setelah mengetahui perkiraan biaya dan jenis pendidikan anak yang ingin dicapai dari sekolah terpilih, para orang tua dan wali murid dapat mulai menghitung total biaya dengan turut memperhitungkan besaran inflasi yang mungkin terjadi. Perhitungan ini akan menjadi perhitungan dasar untuk mereka dapat memulai perencanaan menabung atau investasi jangka panjang. 

        3. Pilih instrumen investasi yang tepat
        Setelah 2 langkah pertama diterapkan, 1 hal lagi yang dapat dilakukan oleh para orang tua dan wali murid adalah mencoba memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini bisa dipertimbangkan dengan mengukur keuntungan yang mungkin didapat dalam jangka waktu tertentu saat langkah mempersiapan dana dilakukan. 

        Para orang tua ataupun wali murid dapat menggunakan instrumen bermain saham atau reksadana, namun juga mereka dapat menggunakan jalur konvensional dimana mereka dapat menabung setiap bulannya di akun perbankan yang mereka miliki. 

        Persiapan matang mungkin telah dijalankan, namun kondisi darurat yang sering tiba-tiba muncul terkadang sulit dihindari. Kendati demikian, di zaman sekarang ini, kemudahan bagi masyarakat ketika memiliki keperluan dana mendadak tidak lagi serumit dulu. Banyak tersedia program mudah dan terpercaya untuk dapat mengajukan pinjaman atau dana tambahan ketika dibutuhkan. Contohnya seperti yang ditawarkan oleh OK Bank melalui Program OK KTA-nya. 

        Baca Juga: Langkah Pintar Generasi Milenial Penuhi Kebutuhan dan Tetap Aman Mengatur Keuangan

        “Produk OK KTA dari OK Bank dapat menjadi alternatif nasabah saat mereka membutuhkan dana tambahan secara mendadak. Program ini memberikan pinjaman hingga Rp 200 juta dengan tenor sampai 60 bulan. Hal ini juga yang tentunya dapat membantu para orang tua maupun wali murid dapat dengan tenang melanjutkan perencanaan mereka pendidikan anak," kata Hardiansyah Ramadhan selaku Department Head Retail OK Bank. 

        Masyarakat dapat mengakses pengajuan kredit OK KTA melalui persyaratan yang sangat sederhana; cukup melampirkan identitas diri (KTP) dan referensi bukti vaksin kedua. Proses pengajuan pinjaman juga cepat, hanya 5 menit, dan pencairan cukup 1 hari kerja apabila dokumen yang disertakan lengkap dan sesuai. 

        “Cara mudah, aman dan nyaman menjadi komitmen kami dalam menghadirkan program perbankan kepada masyarakat. Program OK KTA kami hadir sebagai solusi yang kami berikan agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan dana tambahan berapapun nominalnya tanpa perlu merasa khawatir,” tutup Hardiansyah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: