Ketiban Durian Runtuh! Singapura bakal Dibanjiri Ayam dari Indonesia Gara-gara...
Singapura "segera" mengimpor ayam dari tiga perusahaan di Indonesia. Dua di antaranya yakni Charoen Pokphand, anak perusahaan Indonesia dari konglomerat makanan di Thailand dan raksasa makanan beku Indonesia Japfa Comfeed.
Menurut Singapore Food Agency (SFA), tiga perusahaan asal Indonesia diberi izin untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam ke dalam negeri, lapor Channel News Asia.
Baca Juga: Harga Ayam dan Telur di Malaysia bakal Melonjak, Indonesia Kena Imbasnya?
Sementara itu, Tri Mela Sari, direktur di Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan kepada CNA bahwa tiga perusahaan yang terakreditasi belum mengekspor produknya ke Singapura.
“Seberapa cepat perusahaan-perusahaan ini dapat mulai mengekspor ayam ke Singapura akan tergantung pada negosiasi B2B (business-to-business) antara perusahaan Indonesia dan rekan-rekan mereka (Singapura). Berapa (daging ayam) yang akan diekspor juga tergantung negosiasi B2B,” katanya.
“Kami akan segera mulai mengekspor. Kami akan memberi tahu Anda ketika (kesepakatan) sudah selesai,” imbuh Mela Sari.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan menambahkan, ada 12 perusahaan Indonesia lainnya yang saat ini sedang meminta izin untuk mengekspor produk ayam ke Singapura. Semua aplikasi telah diajukan ke SFA.
“Kami sekarang menunggu SFA untuk memulai proses audit mereka. Pemerintah berharap (audit) bisa segera dilakukan,” kata Mela Sari.
Bulan lalu, tim dari SFA mengunjungi Indonesia untuk mengaudit pengawasan keamanan pangan dan kesehatan hewan Indonesia. Tim mengunjungi berbagai fasilitas seperti peternakan, stasiun karantina, dan laboratorium untuk lebih memahami sistem regulasi yang ada.
SFA mengatakan bahwa perusahaan dan peternakan individu perlu dievaluasi dan disetujui, dengan evaluasi dokumenter terperinci dan audit di tempat untuk verifikasi.
Menurut perkiraan Kementan bulan lalu, produksi daging ayam Indonesia sepanjang 2022 diperkirakan mencapai 5,9 juta ton. Kebutuhan daging ayam di dalam negeri diperkirakan mencapai 5,3 juta ton tahun ini. Ini berarti akan ada surplus bulanan rata-rata sekitar 50.000 ton.
“Kami mengalami kelebihan pasokan (ayam) di dalam negeri. Surplus kami cukup banyak,” kata Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, kepada CNA.
Menurut Kementan, Indonesia mengekspor sekitar 500 ton ayam tahun lalu terutama ke negara tetangganya, Timor Leste.
Singapura mengimpor 214.400 ton daging ayam tahun lalu, sekitar sepertiganya berasal dari Malaysia.
Malaysia telah memberlakukan larangan ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan, menyusul masalah pasokan dan harga di dalam negeri, dengan beberapa pedagang ayam menjual ayam utuh di atas plafon harga untuk menutupi biaya mereka.
Menyusul larangan ekspor, Singapura mengumumkan akan mendatangkan ayam dari tempat lain, termasuk Indonesia dan Thailand.
Ada seruan dari peternak ayam Malaysia agar Putrajaya mencabut larangan tersebut, atau berisiko kalah di pasar Singapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: