Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sampah Makanan Membuat Negara Rugi Capai Rp551 Triliun atau Setara...

        Sampah Makanan Membuat Negara Rugi Capai Rp551 Triliun atau Setara... Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan penanganan sampah makanan bisa mengatasi masalah ekonomi masyarakat. 

        “Dengan penanganan sampah makanan kita menginginkan bisa mengatasi masalah masyarakat yang mulai terbebani masalah ekonomi. Kalau dilihat sangat ironis ya harga cabai mahal, bahan maknanan mahal tapi kita buang-buang di sini. Oleh karena itu harus ada perubahan perilaku,” kata Sandiaga di Jakarta, kemarin.

        Berdasarkan data The Economist Intelligence, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan (food loss and waste) terbesar di dunia, selain Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

        Catatan tersebut didukung dari hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sejumlah lembaga mengenai hasil studi komprehensif terkait Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia pada 2021. 

        Menurut kajian Bappenas ,sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.

        “Besarnya intensitas makanan yang terbuang menjadi sampah tentu berdampak terhadap beberapa sektor seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Akibat sampah makanan ini negara setidaknya mengalami kerugian ekonomi yang mencapai Rp213 - Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia,” Ucapnya.

        Sandiaga pun berharap seluruh stakeholder di industri pariwisata mulai dari pelaku usaha pariwisata, khususnya pelaku usaha hotel, restoran dan kafe, pemerintah, akademisi, media hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk dapat berperan dalam upaya penanganan food loss and waste di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: