Skandal Dana Umat ACT Melebar ke Bantuan Korban Kecelakaan Lion Air, Politikus PSI: Tepat Dibubarkan
Temuan terbaru dari polisi terkait dengan skandal dana umat yang menyeret lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), menyebutkan lembaga ini diduga ikut mengemplang dana bantuan untuk korban kecelakaan Lion Air pada 2018 silam.
Mengetahui hal tersebut, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli tampak sangat kesal dengan update terbaru pihak kepolisian terkait skandal donasi umat ini.
Baca Juga: Cuci Tangan Soal Dana Umat ACT, Hilmi Firdausi Dikuliti: Gak Punya Malu, Ingat Korban Endorsemu!
Dirinya mengatakan jika dugaan itu terbukti benar di kemudian hari maka apa yang dilakukan ACT sudah di luar batas kewajaran. Itu terlampau keji. Jadi menurut Guntur Romli setelah setelah semua dugaan ini terbukti maka, pemerintah sebaiknya membubarkan saja lembaga ini.
“Uda tepat dibubarkan. Kalau kasus ini benar, ini kelakuan yg rendah & keji,” kata Guntur Romli di akun twitternya @GunRomli seraya membagikan sebuah berita online berjudul ‘Polisi Endus ACT Selewengkan Dana Ahli Waris Korban Lion Air JT-610 sebagaimana dilihat Populis.id Sabtu (9/7/2022).
Lebih lanjut Politisi PSI ini mengatakan sumber masalah penyelewengan dana di ACT berakar dari bekas pimpinan lembaga tersebut yakni Ahyudin yang belakangan diketahui digaji hingga Rp250 juta sebulan saat masih membesut lembaga itu. Ahyudin sudah hengkang dari lembaga ini sejak awal 2022 silam.
“Masalah keuangan itu diduga dilakukan oleh mantan Presiden ACT Ahyudin dan Presiden ACT saat ini Ibnu Khajar,” tegas Guntur Romli.
Menurutnya, sebagian dana sosial tersebut dimanfaatkan untuk pembayaran gaji ketua, pengurus, pembina, serta staf ACT dan juga digunakan untuk mendukung fasilitas serta kegiatan atau kepentingan pribadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar