Startup Belanja Bahan Bangunan Tokban Dapat Pendanaan Praseri A US$100.000
Saat ini, prospek industri konstruksi pada tahun ke tahun semakin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Melansir dari survei bertajuk Indonesia Construction Market Outlook 2022 oleh lembaga riset konstruksi internasional, BSI Asia, hal ini karena proyek gedung diperkirakan mencapai Rp157,47 triliun pada 2022. Serta didorong oleh pertumbuhan sektor perumahan, industri, hotel, retail, dan perkantoran.
Melihat hal ini, Tokban yang merupakan salah satu startup Indonesia, membangun platform dengan cara menghubungkan pembeli dan penjual yang bergerak di dalam industri konstruksi yang menyediakan ekosistem marketplace online untuk kebutuhan pembangunan, MRO (maintenance, repair & operation), dan perlengkapan rumah tangga.
Jalankan inisiatif B2B-nya (Business to Business) sejak bulan September 2021, Tokban lewat solusinya menawarkan bantuan serta kemudahan dalam memesan berbagai barang mulai dari cat, peralatan rumah, aksesori pintu, dan lainnya.
Baca Juga: Pengumuman! Kini Limit Saldo dan Limit Top Up OVO Premier Naik Hingga Dua Kali Lipat
Didukung oleh Accelerating Asia, perusahaan Modal Ventura (VC) dan akselerator startup internasional, Tokban mendapatkan pendanaan tahap awal sebesar US$100.000 pada April 2022.
Dalam wawancara eksklusif Senin (11/7/2022) Co-Founder and CEO at Tokban, Jordy Salim mengatakan lewat pendanaan ini, Accelerating Asia mampu memberikan value tambahan dari segi pengembangan tim hingga memperkenalkan mentor-mentor yang mempunyai peran krusial dalam pengembangan bisnis ini.
"Jadi bisa dibilang sebelum dan sesudah pendanaan ini kita mampu bertransformasi dua bahkan tiga kali lebih baik dari sebelumnya," ujar Jordy.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder and General Partner at Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon menjelaskan Tokban dipilih dari ratusan startup lainnya yang mendaftar dengan berbagai evaluasi dan sudut pandang.
Terpilihnya Tokban menurut Craig karena saat ini industri kontruksi sering kali dianggap sebagai hal yang berisiko dan menjebak, serta banyak orang yang belum memahami betul industri ini.
"Selain itu di Indonesia sendiri saat ini memiliki pembangunan yang cukup pesat dari tahun ketahun. Entah itu dari peran dari swasta maupun peran dari pemerintah. Hal ini tentunya membutuhkan inovasi dan ide dari Jordy sebagai CEO Tokban yang diyakini dapat mengembangkan bisnis ini," jelasnya.
Untuk diketahui, Tokban merupakan salah satu startup yang mengikuti program Cohort 6 Accelerating Asia. Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021. Cohort 6 sendiri merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan.
Lebih lanjut, Jordy juga menjelaskan lewat pendanaan ini kedepannya Tokban akan menargetkan 175.000 supplier baru baik dari distributor utama maupun toko bahan bangunan. Selain itu dari segi supply dan pembelinya Tokban menargetkan 200.000 kontraktor yang sudah terdaftar di Indonesia.
"Jadi tidak menutup kemungkinan kalau misalnya ada banyak kontraktor yang akan muncul, karena kita melihat semua ini ke bagaimana kita membangun industri yang sangat fragmented dan kita lihat banyak perusahaan besar yang mempunya kontraktornya sendiri atau developer mandiri," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti