Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nggak Ada Urusan Anies Baswedan Jadi Cawapres, Relawan: Nggak Pernah Ada dalam Pikiran!

        Nggak Ada Urusan Anies Baswedan Jadi Cawapres, Relawan: Nggak Pernah Ada dalam Pikiran! Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan Menteri Investasi, Bahlil Lahadahlia, mencuri perhatian saat menyatakan pendapatnya soal wacana Puan Maharani dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

        Namun apakah relawan Anies rela bila sosok yang mereka dukung jadi cawapres Puan Maharani?

        Mengenai hal ini relawan pendukung Anies, Mileanies angkat suara, Menurutnya wacana itu bukanlah wacana menarik. Bahkan, Mileanies di seluruh Indonesia hampir pasti akan membubarkan diri jika wacana ini berubah menjadi kenyataan.

        "Sepanjang interaksi kami dengan Pak Anies Baswedan, tak pernah sekalipun ada wacana Anies calon wakil presiden (Cawapres). Jika Anies menginginkan posisi Cawapres, itu sudah terwujud pada Pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu saat Prabowo Subianto mengajak Anies jadi Cawapres," ujar Ketua Umum DPP Jarnas Mileanies, Muhammad Ramli Rahim saat dihubungi Republika, Selasa (12/7/2022).

        Bahkan, kata dia, tak kurang dari tiga kali Prabowo meminta Anies jadi cawapresnya. Padahal, saat itu, tak ada kerugian apa pun bagi Anies jika menerima tawaran cawapres. 

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan... Refly Harun Bongkar Kemampuan di Atas Rata-rata Anies Dibanding Gubernur Sebelumnya, Simak!

        Kata dia, jika Prabowo menang, maka resmi Anies akan jadi cawapres. Jika pun Prabowo gagal, Anies bisa kembali jadi Gubernur karena statusnya hanya cuti. 

        "Jadi, posisi wakil bagi Anies tak pernah ada dalam pikirannya," tegas dia.

        Di lain pihak, dia menyebutkan, relawan Anies yang jumlahnya hampir 100 induk relawan sudah membuat kesepakatan bahwa Anies hanya akan diberikan dukungan jika dicalonkan sebagai capres. Dan relawan bersepakat membubarkan diri jika Anies hanya cawapres. 

        "Mengapa relawan sepakat mengambil sikap ini karena bagi relawan, Anies Presiden bukanlah tujuan tetapi Anies hanya alat untuk menjadikan Indonesia lebih baik," ujarnya.

        Pihaknya menegaskan, Anies hanya menjadi "starting point" untuk perubahan Indonesia, tak ada fanatisme atau kultus individu, tetapi keyakinan bahwa hanya Anies yang bisa memimpin Indonesia menuju perubahan yang lebih baik sebagaimana Anies sudah melakukan itu di Jakarta. 

        Selain itu, relawan juga tak ingin Anies hanya mengejar jabatan dan posisi wakil hanya menunjukkan ke semua pihak bahwa Anies hanya menginginkan jabatan, bukan menjadikan dirinya menjadi pemimpin perubahan. Karena itu, sudah tepat jika Anies pun bersikap capres atau tidak sama sekali.

        Terkait upaya menghentikan polarisasi, bagi Mileanies, itu tujuan yang sungguh mulia dan relawan Anies termasuk Mileanies juga tak akan mempersoalkan siapapun wakilnya Anies dan apapun Parpolnya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Tutup Holywings dan Resmikan Gapura Chinatown Glodok, Rocky Gerung: Kemampuan Seorang Pemimpin untuk Membaca Masa Depan

        "Bagi Relawan Anies "siapapun wakilnya, apapun parpolnya, yang penting Anies Presidennya dan relawan juga berkomitmen hanya akan memilih parpol yang mengusung dan mendukung Anies Rasyid Baswedan," katanya.

        Lebih lanjut, ia menceritakan, Mileanies pada Seninkemarin di Hotel Sofyan Cikini menggelar rapat koordinasi terbatas (rakornas) terbatas Mileanies untuk pengutan kelembagaan. Rakornas ini sangat meskipun dilakukan secara hybrid. Hanya perwakilan wilayah yang boleh hadir.

        "Dalam rakornas terbatas itu, Mileanies berkomitmen melengkapi jaringan mulai dari pusat, wilayah provinsi, daerah kabupaten kota, cabang kecamatan, ranting kelurahan, lingkungan/dusun, hingga tempat pemungutan suara (TPS)," ujarnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: