Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gembong PDIP 'Seruduk' Anies Baswedan Soal Salat Id di JIS, PKS Membela: Kebanggaan Buat Jakarta!

        Gembong PDIP 'Seruduk' Anies Baswedan Soal Salat Id di JIS, PKS Membela: Kebanggaan Buat Jakarta! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Umat Islam merayakan Idul Adha dengan melakukan pemotongan hewan kurban. Hal ini juga yag dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

        Diketahui Anies melaksanakan salat id di Jakarta International Stadum (JIS), hanya saja hal ini disoroti tajam oleh salah satu kader PDIP yang menganggap itu adalah kegiatan politik Anies.

        Mengenai hal tersebut, Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta angkat bicara membela Gubernur Anies Baswedan yang disebut memanfaatkan Jakarta International Stadium (JIS) untuk kepentingan politik. Salah satunya ketika menggelar salat Idul Adha 1443 Hijriah pekan lalu.

        Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, Nasrullah mengatakan, tidak ada salahnya menggunakan JIS sebagai tempat untuk salat Id. Hal ini sebagaimana melakukan salat Id di lapangan dan tempat terbuka lainnya.

        "Pemanfaatan JIS untuk salat Idul Adha adalah hal yang wajar-wajar saja," ujar Nasrullah saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/22).

        Baca Juga: Anies Baswedan Mohon Pasang Kuping Baik-baik! Gembong PDIP Minta Pemprov DKI Jakarta Stop Kerja Sama dengan ACT: Apa Kata Dunia?

        Menurutnya, Anies juga sekaligus mengenalkan stadion yang belum lama jadi itu kepada masyarakat saat salat Id. Apalagi stadion kandang Persija Jakarta itu bakal menjadi ikon terbaru ibu kota.

        "Adalah kebanggaan buat Jakarta punya Stadion yang bertaraf internasional ini dan sekaligus untuk memperkenalkan warganya yang sudah memiliki stadion milik Jakarta," ucapnya.

        Tak hanya itu, Nasrullah menyebut bukan sekali ini saja Anies menggunakan JIS untuk acara keagamaan. Stadion itu juga disebutnya pernah dipakai untuk mengadakan acara umat kristiani.

        "Penggunaan stadion untuk peribadatan ini juga beberapa tempo hari yang lalu juga digunakan oleh umat Kristiani. Semoga JIS ini bisa bermanfaat untuk kita semua," katanya.

        Sebelumnya, Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai gelaran Salat Idul Adha 1443 Hijriah pada Minggu (10/7) di Jakarta International Stadium (JIS) kemarin bernuansa politik. Anies dinilai sudah menjadikan stadion kandang Persija Jakarta itu sebagai stadion politik.

        Dalam salat Id kemarin, Anies juga disebutnya menyampaikan pesan politik dengan menyerahkan sapi berwarna hitam seberat 1,2 ton dengan tulisan 024 di badan sapi sebagai hewan kurban. Gembong menyebut JIS bakal terus dijadikan tempat politik Anies demi menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

        "Ya memang JIS itu kan dijadikan ganggangnya atau stadion politiknya pak Anies menyongsong 2024. Itu memang stadion politiknya pak Anies," ujar Gembong saat dihubungi, Senin (12/7).

        Tujuan awalnya, seharusnya JIS dibangun sebagai tempat untuk pertandingan sepak bola atau olahraga. Namun, Anies sudah dua kali menjadikan JIS sebagai tempat salat Id ketika Iduladha dan Idul Fitri.

        Baca Juga: Omongan Refly Harun Nggak Main-main: Kalau Anies Baswedan Dilamar Jokowi di 2019, Pasti Dia Mau!

        "Pertanyannya, apa tidak boleh shalat Ied di Stadion? Ya boleh, tapi kan enggak elok saja," jelas Gembong.

        Seharusnya, kata Gembong, lebih baik Anies membangun masjid saja ketimbang stadion. Dengan demikian, maka Jakarta jadi mempunyai tempat ibadah bagi umat islam berkapasitas banyak orang.

        "Kenapa selama ini lima tahun tidak membangun masjid yang besar? Logikanya kan gitu saja. Jangan nanti dibalik-balik, jangan sampai dibalik-balik. Salatnya di stadion, nanti olahraganya di masjid, kan enggak baik kalau dibalik-balik. Ini jadi jokes, guyonnya kan begitu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: