Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalau Dapat Konten Negatif Jangan Disebar Lagi Ya, Cukup Stop di Kamu

        Kalau Dapat Konten Negatif Jangan Disebar Lagi Ya,  Cukup Stop di Kamu Kredit Foto: Unsplash/dlxmedia.hu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Agar terhindar dari konten negatif di media digital, penggunaan etika bermedia digital sangatlah membantu. Dengan paham akan tata krama berinternet, seseorang tidak akan membuat konten yang dapat memprovokasi orang lain.

        Disaat setiap orang bebas ungkapkan pendapatnya melalui media digital, setiap individu haruslah paham tata krama berinternet. Agar, setiap konten yang akan diunggah lebih dahulu dipikirkan matang-matang.

        Baca Juga: Jadikan Pancasila Landasan Bermedia Digital

        “Saat ada konten yang masuk ke kita, kelihatannya tidak positif, maka harus dianalisa konten tersebut. Setelah sudah terverifikasi tidak baik dan tidak bermanfaat, berhenti di kita. Jangan didistribusikan,” kata Relawan TIK-G Coach Pro, Eko Sugiono saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (14/7).

        Ia melanjutkan, seharusnya konten negatif tidak di lawan dengan memberikan komentar. Karena dengan memberikan komen, konten itu akan semakin viral, seperti pada Facebook.

        Sehingga cara terbaik adalah berupaya menutupinya dengan konten-konten positif.

        Di sisi lain, setiap orang berhak memblokir akun penyebar konten provokatif meskipun berteman. Apalagi yang bersangkutan memang biasa membuat konten-konten negatif di media sosial.

        “Tidak apa diblokir, sehingga tidak meracuni diri kita pribadi maupun lingkungan kita. Ini yang penting,” kata Eko.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Relawan TIK-G Coach Pro, Eko Sugiono, serta Korwil MAFINDO Malang, Manajer Program DCG Indonesia, Anandito Birowo.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Adrial Akbar
        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: