Pengguna internet terus meningkat, menurut data We Are Social dan HootSuit pasa Februari 2021 saat ini ada sekitar 204,7 juta pengguna internet. Di antaranya sebanyak 170 juta pengguna aktif di media sosial. Masyarakat kini makin akrab dengan teknologi yang memanfaatkan ruang digital untuk kehidupan sehari-hari.
Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia, mengatakan bahwa segala budaya akhirnya harus membaur di ruang digital sebab tak ada lagi batas geografis. Para penggunanya memerlukan etika serta sikap toleransi agar ekosistem digital tetap kondusif. Etika digital atau yang dikenal dengan netiket sendiri merupakan tata krama dalam menggunakan internet.
Baca Juga: Pengguna Harus Paham Norma Kesopanan di Ruang Digital Sama seperti di Dunia Nyata
"Urgensi netiket diperlukan mengingat pengguna internet berasal dari berbagai macam negara dengan perbedaan bahasa, budaya, dan adat istiadat," kata Rovien saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (15/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Seperti halnya etika dunia nyata, etika di ruang digital pun tak jauh berbeda. Setiap pengguna media digital perlu belajar etika seperti saat mengakses informasi, yakni memilah mana yang hoaks dan memverifikasi kembali sebelum menyebarkannya.
Terlebih saat ini dengan adanya internet membuat setiap orang kebanjiran informasi yang semuanya belum tentu kebenarannya. Netiket juga menjadi cara untuk membentengi diri dari hal negatif dan saat berpartisipasi membangun relasi sosial di masyarakat. Termasuk diperlukan saat berkolaborasi secara aman dan nyaman dengan pengguna lainnya.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Ini Survival Skills yang Perlu Dimiliki di Era Digital
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia. Relawan Mafindo Mojokerto, A. Saadatul, serta Ketua Relawan TIK Surabaya, M. Sulthonul. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum