Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tegas Bukan Main! Moeldoko Sebut Pemerintah Akan Tangkap KKB Pembunuh 10 Warga Sipil

        Tegas Bukan Main! Moeldoko Sebut Pemerintah Akan Tangkap KKB Pembunuh 10 Warga Sipil Kredit Foto: Kepala Staf Kepresidenan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak mati 10 warga sipil dan melukai dua orang lainnya di kampung Nogolaid, Kabupaten Nduga Papua beberapa waktu lalu direspons pemerintah. Disampaikan melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pemerintah mengecam aksi tersebut.

        "Apalagi ada tokoh agama yang ikut menjadi korban. Secara pribadi saya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini," kata Moeldoko di gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (19/7/2022).

        Panglima TNI 2013-2015 tersebut memastikan pemerintah bergerak cepat untuk menangkap dan memproses hukum pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut.

        Baca Juga: 9 Warga Jadi Korban Kekerasan KKB di Nduga Papua

        "Negara tidak pernah mentolerir siapapun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan korban meninggal dunia," tegasnya.

        TNPB-OPM Akui Lakukan Penembakan

        Sebanyak 10 warga tewas usai ditembak oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua. TPNPB-OPM menganggap kalau mereka bukan warga biasa melainkan intelijen yang tengah menyamar.

        Menurut laporan dari Kodap III Ndugama Derakma, 10 orang itu bertugas sebagai intelijen yang menyamar sebagai karyawan proyek hingga penjaga kios. Panglima pertahanan daerah Kodap III Ndugama Derakma Egianus Kogeya menceritakan kalau pihaknya tengah mengibarkan bendera bintang kejora di Nogolaid pada Sabtu (16/7/2022) pagi.

        Pada saat itu, mereka melihat ada seorang warga yang sembunyi-sembunyi merekam.

        "Kami mencurigakan (mereka sebagai) mata-mata, maka kami tembak mati di tempat," kata Egianus dalam laporannya yang diterima Suara.com, Senin (18/7/2022).

        Setelah itu, pasukan TPNPB-OPM juga menembak lima orang yang tengah menjaga kios di sepanjang jalan Batas Batu. Menurut Egianus, lima orang itu sudah dipantau oleh pasukannya dan terlihat ada yang membawa senjata api.

        "Akhirnya kami tembak," ucapnya.

        Tidak berhenti sampai disitu, pasukan TPNPB-OPM juga memberhentikan truk yang melintas dan memeriksanya. Di dalam truk terdapat empat orang tengah menunduk dalam truk.

        Lagi-lagi mereka mencurigai kalau empat orang tersebut merupakan mata-mata.

        "Kami tembak 4 orang itu sudah pasti anggota yang menyamar karyawan, tukang jadi mata-mata (spying)," katanya

        TPNPB-OPM juga menambak seorang sopir truk lainnya yang melintasi jalan Batas Batu.

        "Jadi hari Sabtu, 16 Juli 2022, kami tembak 11 orang dan 1 orang masyarakat kami karena dia ambil gambar, video serta dia melawan saat ditanya pasukan TPNPB-OPM," terangnya.

        Dari 12 orang tersebut, 10 diantaranya meninggal dunia. Sementara satu orang sisanya yang disebut sebagai warga asli Papua dibawa TPNPB-OPM karena berusaha mengambil gambar maupun video serta berusaha melawan saat diinterogasi.

        Atas kejadian tersebut, Egianus menegaskan tidak bakal segan untuk menembak mati siapapun yang melakukan tindakan mencurigakan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: