Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rakornas Kepegawaian, BKN Gandeng ESQ Wujudkan Birokrasi dan Manajemen ASN BerAKHLAK

        Rakornas Kepegawaian, BKN Gandeng ESQ Wujudkan Birokrasi dan Manajemen ASN BerAKHLAK Kredit Foto: BKN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggandeng ESQ Leadership Center menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian tahun 2022 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Kamis (21/7/2022).

        Rakornas yang mengangkat tema "Birokrasi dan Manajemen ASN di Masa Depan" ini dilangsungkan secara hybrid dengan jumlah peserta yang hadir secara luring di Hotel Marriott Harbour Bay sebanyak 500 orang dan daring sebanyak 11.000 orang via Zoom Meeting dan YouTube.

        Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Nasional Bima Haria Wibisana mengatakan bahwa pemilihan tema rakornas sejalan dengan perkembangan teknologi dan peruabahan lingkungan yang sangat cepat. Sehingga birokrasi yang adaptif perlu dipercepat pembangunannya untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.

        Baca Juga: BKN Hidupkan Wacana ASN Work From Anywhere

        Ia berharap melalui rakornas ini terbentuk kolaborasi yang kohesif dan sharing of knowledge terkait birokrasi dan manajemen ASN di masa depan.

        "Persamaan persepsi dalam implementasi manajemen ASN akan berdampak dalam pelayanan publik yang baik bagi masyarakat," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (23/7/2022).

        Senada dengan itu, Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini dalam keynote speech mewakili Plt Menteri PANRB Mahfud MD menyampaikan bahwa tema Rakornas sangat relevan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan multidimensi saat ini di era digital.

        Baca Juga: 13 Poin Rekomendasi Hasil Rakor Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia, Singgung Harga TBS!

        "Tentu saja pada masa pandemi Covid-19 secara simultan disrupsi tatanan kehidupan kita menjadi berubah. Kita didorong untuk beradaptasi menjadi lebih cepat melalui perubahan tata cara kerja disertai penguatan kompetensi dan teknologi sesuai dengan kemajuan zaman," ujar Rini.

        Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut mengiringi upaya pemerintah di dalam mewujudkan misi Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian berlandaskan gotong royong.

        "Visi misi Indonesia Maju yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, simplifikasi regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi menjadi arahan Bapak Presiden di dalam melaksanakan strategi untuk tahun 2019 sampai tahun 2024," paparnya.

        Sementara itu dalam mengawali sesinya, Founder ESQ Ary Ginanjar mengutip kalimat dari Barrack Obama terkait perubahan yang tidak akan datang kalau hanya menunggu orang lain dan menunggu waktu. Menurutnya, kitalah orang yang ditunggu itu. Kitalah perubahan yang dicari itu.

        "Saya hanya bicara satu jam dan saya diminta untuk menciptakan sebuah perubahan, itu Imposibble. Tetapi akan menjadi kenyataan kalau hari ini yang hadir punya niat untuk merubah ASN menjadi world class, menciptakan perubahan untuk Indonesia," ucap pria yang juga mantan ASN itu.

        Ary juga mengingatkan bahwa semua manusia hidup di zaman yang namanya Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Untuk itu, para ASN dianjurkan memiliki 5 agility.

        Baca Juga: Bertolak ke NTB, Wapres Akan Buka Rakornas XV KMHDI, Bagikan Bansos, dan Tinjau Ternak Sapi

        "Dan untuk membangun ASN masa depan, kalian harus memiliki 5 agility, change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apapun, mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apapun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapa pun, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun," paparnya.

        Hasil riset Boston Consulting Group menyatakan bahwa 70 persen transformasi digital itu gagal dan tidak mencapai tujuan bahkan pada saat para pemimpin sangat berkomitmen untuk mewujudkannya. Dan 62 persen responden menilai budaya kerja menjadi hambatan utama dalam transformasi digital.

        "Lalu apa kuncinya agar kita tidak menjadi bagian yang 70% tersebut? Kuncinya adalah Resourcefulness atau your heart, your energy, your power, your mission," sambungnya.

        Baca Juga: ASN Pemkot Depok Galang Dana Bantu Korban Banjir dan Longsor

        Di sela-sela acara, ditayangkan sebuah video penganugerahan BKN Award yang pertama dengan berbagai kategori. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada instansi yang telah menerapkan manajemen ASN dengan baik.

        Selain Kepala BKN, Sekretaris Kementerian PANRB dan Pendiri ESQ, sejumlah narasumber turut serta, baik secara langsung maupun virtual. Di antaranya IT Executive Vice President BCA Fransiscus Kaurrany, Head of People Operation Grab Indonesia Fini Margarina, dan Manager of PMO PT Pegadaian Persero Muhammad Ananda Rizky Putra.

        Rakornas itu juga dihadiri Sekretaris Utama BKN Imas Sukmariah, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama BKN, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kemeterian/Lembaga Pusat, dan Pejabat Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: