Kasus Brigadir J, Kapolda Fadil Imran Dituduh Terima Suap Irjen Ferdy Sambo, Polri Gak Tinggal Diam!

Publik dibuat heboh oleh kabar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran diduga menerima suap dari Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Hal tersebut menyebar dari seorang penyunting anonim di laman Wikipedia.
Tak terima akan hal tersebut, Sahabat Polisi Indonesia tidak terima dan membuat laporan kepada Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Tancap Gas Usut Misteri Tewasnya Brigadir J, Komnas HAM Akan Cecar Ajudan Ferdy Sambo, Simak!
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh mengatakan, dia pertama kali melihat postingan berisi narasi menyesatkan itu melalui media sosial Twitter.
"Di mana saya waktu itu tanggal 23 Juli pagi hari, saya melihat Twitter dengan isinya disebut Irjen Fadil Imran terima suap dari Ferdy Sambo atas pembunuhan berencana Brigadir J," ujar Fonda Tangguh di Polda Metro Jaya, Selasa (26/7).
Dia pun membuka biodata Kapolda Metro Jaya itu di portal Wikipedia untuk memastikannya.
"Kemudian di malamnya saya cek di Wikipedia ternyata betul ini, ada beberapa poin yang disunting yang dirubah oleh dia (penyunting anonim,red)," ungkapnya.
Menurut Fonda, informasi tersebut sangat meresahkan dan menciptakan opini yang menyesatkan di masyarakat. "Ini sangat-sangat tidak baik, tidak bagus. Ini informasi liar yang akan menimbulkan opini publik yang tidak jelas," ujarnya.
Baca Juga: Sukses Tunaikan Janji Soal JIS, Anies Baswedan Tegas: Saya Akan Datang Lagi, Bukan Sebagai Gubernur!
Fonda yang lalu membuat laporan polisi yang teregistrasi dengan nomor LP /B/3806/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 26 Juli 2022.
Penyunting anonim itu diduga melanggar Pasal 14 Ayat 2 dan Pasal 15 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan kegaduhan.
Dia juga menyayangkan pihak Wikipedia yang tidak melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum memuat biodata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
"Bayangkan kalau setiap tokoh publik nanti ke depannya terus dapat suntingan yang akan berbahaya karena akan menimbulkan kegaduhan," pungkas Fonda.
Dalam narasi yang sempat diunggah di Wikipedia disebutkan bahwa Irjen Fadil Imran menerima suap Ferdy Sambo agar tak melakukan penangkapan dan penahanan buntut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.
Muncul dugaan ada pihak tidak bertanggung jawab sengaja mengubah atau mengedit kalimat di laman Wikipedia. Narasi yang sempat dimuat di Wikipedia itu kini tak lagi terlihat.
"Saat ini, Fadil diduga menerima suap dari Ferdy Sambo agar tidak menangkap dan menahan dirinya dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J Hutabarat di 2022," begitu narasi di Wikipedia dikutip JPNN.com, Selasa (26/7).
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan saat ini pihak Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang menyelidiki hal tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan Dilumat Habis Gegara Robohnya Pagar Pembatas JIS, Coba Jokowi, Berani?
"Masih didalami siber," kata Irjen Dedi singkat saat dikonfirmasi, Selasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar