Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rangkul Lawan Politik, Cak Nanto Puji Jokowi Miliki Nilai-nilai Negarawan

        Rangkul Lawan Politik, Cak Nanto Puji Jokowi Miliki Nilai-nilai Negarawan Kredit Foto: Pemuda Muhammadiyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Organisasi Pemuda Lintas Agama dalam waktu dekat akan meluncurkan program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045. Program ini sebagai wujud komitmen menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang berkomitmen kepada Pancasila serta nilai-nilai persatuan dan kemanusiaan. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau akrab di sapa Cak Nanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

        Cak Nanto menyampaikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspirasi untuk semua anak muda Indonesia. Jokowi berani dalam mengambil keputusan dan memiliki nilai-nilai negarawan sehingga mampu merangkul berbagai pihak termasuk lawan politiknya. 

        Baca Juga: Mantan Dubes Indonesia untuk Ukraina: Putin Jelas-jelas Bohongi Jokowi Gara-gara...

        "Seperti yang kami sampaikan dalam Diskusi Publik hari Kamis pekan lalu, program ini akan menguatkan resonansi persatuan di antara Pemuda Lintas Agama. Ke depannya akan ada beberapa program yang dibuat antara lain live in keagamaan, festival film pendek bertemakan toleransi, dan kegiatan-kegiatan lainnya," jelasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (27/7/2022). 

        Sebelumnya diketahui, organisasi pemuda lintas agama mengadakan Diskusi Publik dengan topik 'Pemuda Bertanya: Apa Legacy Jokowi?', di Jakarta, Kamis (21/7/2022) pekan lalu.

        Diskusi publik ini dihadiri oleh para Ketua Umum dan perwakilan, di antaranya Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Bendahara Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Sekjen Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Samporno Sejati, dan Wakil Ketua Generasi Muda Mathlaúl Anwar (Gema MA) Uci Sulandari. 

        Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Nilai Jenderal Dudung Berhasil Dongkrak Kepercayaan Masyarakat Akan TNI

        Hadir juga Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Kris Tan, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni, Wakil Ketua Umum PP Generasi Muda Buddhis (Gemabudhi) Supriyanoto, dan Sekretaris Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Sahat Martin Philip Sinurat. 

        Dalam diskusi tersebut, Wakil Ketua Umum Gemabudhi, Supriyanoto mengatakan, Jokowi menjadi inspirasi bagi generasi muda. Keberanian Jokowi melibatkan generasi muda di berbagai bidang menujukkan bahwa setiap orang punya kesempatan untuk memberikan perubahan terhadap bangsa. 

        Selain itu, kata dia, strategi menghadapi pandemi Covid-19 di masa pemerintahan Jokowi berhasil, dan saat ini mulai bergerak ke arah perbaikan ekonomi secara nasional. 

        "Jokowi juga memberikan legacy bagi bangsa ini sebagai seorang warga negara yang tidak memiliki darah ningrat dan berasal dari masyarakat sipil, namun dapat terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan langsung. Ke depan kita harus menyiapkan para pemimpin yang memiliki nilai-nilai kenegarawanan," lanjutnya. 

        Baca Juga: SMRC: 58% Responden yang Mengaku NU dan Muhammadiyah Tak Setuju Berbangsa-Bernegara Berdasar Sila Pertama Sebagaimana Diyakini Umat Islam

        Senada, Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyebut, Jokowi telah meninggalkan legacy yang layak diakui semua warga Indonesia. Dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, Jokowi adalah Bapak Indonesia Sentris. Presiden Jokowi ingin memberikan warisan Indonesia Sentris pada akhir pemerintahannya. 

        "Ia ingin memberikan pemerataan pembangunan dan pemerataan SDM bagi seluruh rakyat Indonesia. Segala sektor harus merata agar terwujud keadilan bagi anak bangsa," ujarnya. 

        Baca Juga: Di Lapangan Tiananmen, Akhirnya Bendera Merah Putih Berkibar karena Jokowi

        Gusma memberi contoh perhatian Jokowi kepada wilayah Indonesia Timur sangat besar. Daerah pinggiran menjadi prioritas. Banyak daerah terluar yang tertinggal dan itu perlu dibangun agar ada pemerataan. Saat ini, pembangunan infrastruktur tidak lagi berorientasi Jawa-sentris tetapi Indonesia sentris. 

        "Jadi legacy Jokowi adalah tidak boleh ada satu daerah di Indonesia yang tertinggal. Semua harus merasakan pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM. Maka semangat dan visi Jokowi ini harus dilanjutkan oleh generasi muda, sehingga kita dapat menjadi lima negara terbesar dunia di tahun 2045. Karena itu program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045 kami canangkan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: