Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMRC: 58% Responden yang Mengaku NU dan Muhammadiyah Tak Setuju Berbangsa-Bernegara Berdasar Sila Pertama Sebagaimana Diyakini Umat Islam

SMRC: 58% Responden yang Mengaku NU dan Muhammadiyah Tak Setuju Berbangsa-Bernegara Berdasar Sila Pertama Sebagaimana Diyakini Umat Islam Kredit Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) merilishasil survei mereka terkait dengan pemaknaan sila pertama di masyrakat Indonesia.

Dalam rilisnya, pendiri SMRC Saiful Mujani menyingung soal kaitan anggota ormas islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam memandang sila pertama.

Saiful menjelaskan temuan survei SMRC yang dilakukan pada 10-17 Mei 2022, yang melacak seberapa setuju atau tidak setuju anggota atau yang mengaku anggota NU dan Muhammadiyah dengan anggapan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia harus berdasar pada Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana diyakini oleh pemeluk agama Islam.

Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 58 persen responden yangmengaku warga NU tidak setuju dengan anggapan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia harus berdasar pada Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana diyakini oleh pemeluk agama Islam. Yang setuju dengan anggapan itu sebesar 39 persen

Sedangkan untuk responden yang mengaku warga Muhammadiyah besarannya juga sama yakni 58 persen sedangkan yang setuju 42 persen.

Baca Juga: Hasil Survei: Mayoritas Warga Menolak Orang Berlatar Belakang Yahudi Menjadi Tetangga, Guru Sekolah Negeri, dan Pejabat Publik

“NU dan Muhammadiyah ini menarik. Umumnya mereka (anggota NU dan Muhammadiyah) tidak melihat ketuhanan yang maha esa itu harus sesuai dengan ajaran Islam saja, tapi harus terbuka bagi semua agama,” kata Saiful dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id dikutip Kamis (21/7/22).

Survei SMRC ini dilakukan lewat tatap muka pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: