Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Wikipedia Sebut Ferdy Sambo Menyuap Kapolda Metro Jaya, Bareskrim: Sedang Didalami

        Heboh Wikipedia Sebut Ferdy Sambo Menyuap Kapolda Metro Jaya, Bareskrim: Sedang Didalami Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri segera menelusuri kehebohan yang terjadi di internet di mana situs Wikipedia menampilkan informasi yang tidak wajar terkait Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini terkait dengan kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

        Sebelumnya, kehebohan dipicu oleh situs Wikipedia edisi Bahasa Indonesia yang memuat informasi menyudutkan para petinggi Polri di tengah heboh kasus penembakan antara Brigadir J oleh Bharada E. Situs tersebut menulis biodata Irjen Ferdy Sambo dengan data yang tidak wajar pada 19 Juli lalu.

        Baca Juga: Pertanyaan Komnas HAM ke Para Ajudan Ferdy Sambo Terungkap, Ada Soal Hubungan Brigadir J dan Istri Sambo Sebenarnya

        "Lahir: 9 Februari 1973 (umur 49), Indonesia Barru, Sulawesi Selatan

        Meninggal: Neraka

        Partai politik: Partai Polisi Bersatu

        Tempat tinggal: Bui

        Penghargaan Sipil: Oscar Awards 2022 kategori Pembunuhan Berencana," tulis situs itu beberapa waktu lalu.

        Sepekan kemudian, tepatnya pada Selasa (26/7/2022), giliran Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang disudutkan oleh situs itu. Situs Wikipedia menarasikan bahwa Irjen Fadil Imran diduga menerima suap dari Irjen Ferdy Sambo.

        Baca Juga: Kasus Brigadir J, Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo Jadi Jarang Terlihat, "Kalo Gak Salah, Muncul Aja"

        Dalam narasi yang sempat dimuat di situs Wikipedia disebutkan bahwa Fadil menerima suap Ferdy Sambo agar tak melakukan penangkapan dan penahanan buntut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J. Narasi yang sempat dimuat di Wikipedia itu kini tak lagi terlihat.

        "Saat ini, Fadil diduga menerima suap dari Ferdy Sambo agar tidak menangkap dan menahan dirinya dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J Hutabarat di 2022," tulis narasi di Wikipedia, Selasa (26/7/2022).

        Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya narasi yang menyudutkan para petinggi Korps Bhayangkara. Merespons hal tersebut, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri langsung bergerak melakukan penelusuran. Sebab, diduga ada yang sengaja menyunting informasi liar tersebut.

        "Sedang didalami Siber," kata Dedi ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa.

        Baca Juga: Ya Ampun… Masalah Turunan Serius dari Berlarutnya Penanganan Kasus Insiden Berdarah di Rumah Ferdy Sambo: Tamu G20 Akan Ikut “Membaca”

        Jenderal bintang dua itu belum merespons perihal situs Wikipedia yang menyerang karakter Irjen Ferdy Sambo dan Irjen Fadil Imran tersebut.

        Nama Fadil Imran dan Ferdy Sambo sempat menjadi sorotan publik lantaran berpelukan erat pascainsiden baku tembak antaranggota Polri. Pelukan erat kedua jenderal itu turut memantik reaksi pihak keluarga Brigadir J melalui kuasa hukum mereka, Kamaruddin Simanjuntak.

        Kamaruddin menilai Fadil dan Sambo memiliki kedekatan. Pernyataan itu disampaikan Kamaruddin menyusul kasus dugaan pelecehan dan ancaman pembunuhan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umun Polda Metro Jaya.

        Baca Juga: Komnas HAM Turun Gunung di Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo, Refly Harun Singgung Tewasnya Pengawal Habib Rizieq: Mereka Mengecewakan!

        Kasus itu dilimpahkan dari Polres Metro Jakarta Selatan setelah naik ke tingkat penyidikan. Kamaruddin pun merasa ragu kasus itu ditangani penyidik Polda Metro Jaya.

        "Kami lihat itu bahwa Kadiv Propam main teletubbies dengan Kapolda Metro. Itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisaan. Jadi, kami ragukan juga objektivitasnya," tutur Kamaruddin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: