Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masuki Usia ke-47, MUI Harus Tingkatkan Kinerja dan Berbuat Lebih Baik

        Masuki Usia ke-47, MUI Harus Tingkatkan Kinerja dan Berbuat Lebih Baik Kredit Foto: Humas Wapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Memasuki usia ke-47 tahun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dan kebaikan untuk seluruh umat. Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, MUI dapat lebih berbuat lagi melakukan kerja-kerja kebaikan, amal saleh itu. Kerja-kerja kebaikan yang diridai oleh Allah, artinya meningkatkan kinerja setelah 47 tahun.

        Lebih lanjut Wapres menyampaikan, peningkatan kinerja ini harus dilakukan oleh seluruh perwakilan MUI, baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk itu, perayaan hari jadi adalah selebrasi tahunan yang dirayakan baik oleh individu, institusi, maupun organisasi, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI).

        Baca Juga: Menjelang Tahun Politik 2024, Wapres Minta MUI dan Ormas Islam Jaga Keutuhan Bangsa dan Umat

        "Supaya semua bagian-bagian MUI ini diberikan kemampuan untuk berkinerja dengan baik, beramal saleh semuanya, baik yang ada di pusat maupun yang ada di daerah, provinsi, kabupaten, semua sudah bisa bekerja, berkinerja lebih baik lagi. Saya kira itulah makna kita memperingati 47 tahun usia MUI," kata Wapres saat menghadiri acara Milad ke-47 MUI, Selasa (26/7/2022).

        Wapres menjelaskan, kinerja baik itu di antaranya mengemban tugas sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat. Wapres pun mengilustrasikan beberapa tugas yang berkaitan dengan kondisi terkini dunia, yaitu dalam menghadapi dampak perang Ukraina dan Rusia serta perkiraan akan terjadinya krisis energi dan pangan.

        "Oleh karena itu, partisipasi Majelis Ulama Indonesia juga tentu diharapkan untuk masyarakat supaya bersabar, berhati-hati, kemudian masyarakat juga melakukan upaya-upaya persiapan dalam menghadapi ini. Karena memang, agama menyuruh kita selalu prepare dalam menghadapi itu," papar Wapres.

        Wapres juga menyatakan, salah satu bahaya yang diperkirakan datang adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Karena itu, MUI perlu menghadapi keadaan ini agar tidak panik, tetapi tetap mempersiapkan diri dengan mempersiapkan pangan di berbagai daerah supaya tidak kekurangan pangan.

        Sementara dari sisi politik nasional, Wapres mengungkapkan bahwa tidak lama lagi Indonesia akan merayakan pesta demokrasi melalui Pemilihan Umum (Pemilu). Pada momen ini kerap terjadi perbedaan visi misi politik di antara para pemilih. Untuk itu, Wapres mengingatkan bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan seyogianya disikapi dengan bijak dan MUI memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada.

        Baca Juga: Pesan Ma'ruf Amin ke MUI Tegas, Jangan Ikut-Ikutan Tentukan Capres!

        “Yang penting lagi tentu dalam mitra pemerintah, menjaga keutuhan bangsa, terutama dalam menghadapi pemilu yang akan datang ini. Jangan sampai terjadi pilihan yang berbeda itu menimbulkan konflik di kalangan bangsa, juga di kalangan umat Islam," imbau Wapres.

        Dia berharap agar partisipasi dan kontribusi MUI dalam menjadi mitra pemerintah serta pelayan umat dapat terus dirasakan masyarakat, baik dalam masa pandemi maupun di luar pandemi.

        "Pemerintah sangat berharap bahwa partisipasi dan kemitraan Majelis Ulama itu akan terus diberikan tidak hanya ketika pandemi, tapi juga ketika menghadapi krisis-krisis, seperti krisis pangan yang mungkin datang," harapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: