Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koperasi Syariah 212 Diungkit Kasus Penyelewengan Dana ACT, Novel Bamukmin Menggelegar: Rezim Ini Terus...

        Koperasi Syariah 212 Diungkit Kasus Penyelewengan Dana ACT, Novel Bamukmin Menggelegar: Rezim Ini Terus... Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masalah penggelapan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang kini sudah memunculkan tersangka berbuntut panjang. Koperasi Syariah 212 mulai diungkit-ungkit dalam terkait dana besar tersebut.

        Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menekankan pihaknya tidak pernah terikat dengan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

        Pernyataan Novel sekaligus membantah bila Koperasi Syariah 212 yang diduga menerima penyelewengan uang dari ACT adalah bagian PA 212.

        Novel menjelaskan PA 212 punya lembaga kemanusiannya sendiri.

        Baca Juga: Jokowi Sibuk Usaha Bikin Damai Ukraina-Rusia, Kecurigaan Novel Bamukmin 212 Nggak Main-main Sampai Bawa-bawa Israel

        Menurutnya, rekening lembaga kemanusiaan itu langsung ke PA 212 tanpa perantara pihak lain.

        "Kami juga bekerja sama dengan FPI dalam setiap aksi kemanusian, baik tanggap bencana maupun aksi bakti sosial," ujar Novel Bamukmin dilansir dari GenPI.co, Rabu (27/7).

        Meskipun demikian, Novel mengaku heran dengan pemerintah yang seolah sangat getol menyerang ACT.

        Menurut dia, banyak kasus lain yang seharusnya mendapatkan atensi serupa.

        "Saya melihat rezim ini terus membombardir ACT habis-habisan. Padahal, jelas ulah rezim ingin mengaburkan kasus Harun Masiku buronan dari PDIP dan buronan baru si Maming bendahara PBNU," ucap Novel.

        Baca Juga: Klaim Pengacara Keluarga Brigadir J Bikin Geger, Refly Harun: Bisa Jadi Bharada E Tidak Terlibat Apa-apa!

        Menurut Novel, dua orang tersebut sama-sama merampok uang negara.

        Oleh karena itu, Novel meminta pemerintah dan aparat juga turut menangkap keduanya.

        "Artinya, gajah di pelupuk mata tidak tampak, tetapi semut di seberang tampak," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: