Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspada Catfishing, Penipuan Identitas Diri di Medsos

        Waspada Catfishing, Penipuan Identitas Diri di Medsos Kredit Foto: Unsplash/Stillness InMotion
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemanfaatan media sosial (medsos) semakin beragam. Selain alat berkomunikasi dan berinteraksi, banyak individu memanfaatkannya untuk berkenalan dengan orang baru sehingga jejaring pertemanannya semakin luas. Di sisi lain, media sosial juga menghadirkan banyak kejahatan, seperti penipuan dan scamming dengan modus cinta.

        Baru-baru ini ada dua film dokumenter berdasarkan kisah nyata, yakni "The Tinder Swindler" dan "Inventing Anna". Kedua film menceritakan penipuan di media sosial. Kedua tokoh melakukan flexing, seolah-olah profil mereka kaya, anak pengusaha kaya dan pewaris kekayaan orang tua. Tujuannya tentu untuk penipuan, mendapatkan korban-korban baru.

        Baca Juga: Sambut Era Digital, Penuhi Google dan Medsos dengan Kearifan Lokal Indonesia

        Kemudian ada juga istilah catfishing. Penipuan identitas diri memiliki motif beragam. Tapi seperti kasus pada umumnya, pelaku berusaha merampas harta korban dan meminta hal-hal yang diinginkan.

        "Penipuan tidak pandang bulu. Dari data yang saya ketahui, korban penipuan online dalam 10 tahun terakhir, total uang yang dihasilkan Rp117 triliun," kata Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

        Baca Juga: Bahayanya Jejak Digital di Media Sosial, Resikonya Gak Main-main!

        Pelaku scamming atau penipuan umumnya melakukan flexing. Mereka menampilkan dirinya sebagai orang kaya sehingga korban percaya. Kemudian profil media sosialnya tidak konsisten sehingga individu yang cakap digital harus berhati-hati dalam membangun pertemenan di media sosial.

        Ketika bermedia sosial sebaiknya berteman dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Jika memiliki teman baru, telusuri jejak digitalnya dan pastikan yang bersangkutan menggunakan identitas asli. "Kita juga harus merawat akun medsos tetap positif. Gunakan identitas asli, foto profil diri sendiri, serta tulis deskripsi dengan baik dan jelas," ujar Rovien.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Baca Juga: Perhatikan Bahasamu di Media Sosial

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Melihat Pontensi Bisnis di Media Sosial

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M. Kemudian Ketua Relawan TIK Sidoarjo, Direktur CV.Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin, S.Kom, MM, serta Sekertaris Relawan TIK Jember, Naufal Nasrullah, S.T.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: