Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main Soal Spekulasi Publik Vs Penjelasan Polisi dalam Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

        Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main Soal Spekulasi Publik Vs Penjelasan Polisi dalam Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tewasnya Brigadir J di Insiden berdarah rumah Irjen Ferdy Sambo menyedot perhatian publik sedari awal kasus ini diumumkan.

        Kini kasus tersebut memasuki babak baru dengan penetapan status tersangka kepada Bharada E yang terlibat dalam penembakan terhadap Brigadir J. Meski demikian, publik masih menyoroti terkait beberapa kejanggalan yang berujung pada lahirnya spekulasi liar.

        Situasi ini melahirkan antara terbenturnya spekulasi di publik dan keterangan atau penjelasan pihak kepolisian. Hal ini nampaknya akan terus berlangsung mengingat hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J disebut baru selesai dalam waktu 4-8 minggu.

        Mengenai fenomena ini, Akademisi dan Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menyebut bahwa keterangan yang tidak utuh disampaikan sangat berisiko memunculkan masalah baru.

        Baca Juga: Komentari "Misteri Berdarah" di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Rocky Gerung Nggak Main-main Sampai Bawa-bawa Sherlock Holmes, Simak!

        “Tapi mencicil keterangan itu terlihat terlalu berbahaya karena ini melawan opini publik. Opini publik kadang kala masuk dalam kekonyolan, melahirkan sensasi. Jadi pertandingan sebetulnya antara opini publik dan opini institusi,” Rocky melalui kanal Youtubenya, dikutip Jumat (5/8/22).

        Lanjut Rocky, Ketidakpercayaan ini bukanlah hal terburuk dari berbenturannya opini atau spekulasi publik dengan keterangan yang polisi berikan.

        Menurut Rocky yang terparah adalah jika nanti logika publik sudah menolak dengan keterangan-keterangan scientific atau berbasis keilmuan, inilah yang dikhawatirkan.

        “Kalau tidak percaya masih mungkin untuk dibuat percaya, tetapi kalau logika publik denial nggak mau lagi diatur dengan logika scientific itu bahanya,” jelas Rocky.

        Baca Juga: Omongan Napoleon Bonaparte Kembali Menggelegar Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo: Yang Berbuat... Ngaku Kau, Aku Abangmu Sudah...

        Untuk itu Rocky berharap bahwa Polri bisa membalikan keadaan dalam menangani kasus ini dengan berbasis ilmu pengetahuan sehingga narasi dan kehebohan yang liar bisa dihilangkan.

        Rocky juga mengingatkan agar kasus ini jangan sampai berakhir pada ketidakpercayaan masyarakat sehingga berujung pada berantakannya institusi Polri sendiri.

        “Jangan sampai kasus ini berakhir pada berantakannya institusi lalu semua saling menyalahkan,” tambah Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: