Waduh! Gegara Hal Ini, Netizen Indonesia Kehilangan Batas Privasi di Internet
Era transformasi digital membawa masyarakat pada kondisi mengaburnya wawasan kebangsaan dan kurang mencintai budaya bangsa sendiri. Menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia karena media digital digunakan sebagai panggung bagi budaya asing.
"Lebih banyak dari generasi milenial dan gen Z, lebih menyukai budaya asing seperti K-Pop yang luar biasa sekali. Ya nggak apa temen-temen menyukai budaya asing, tapi tetap tidak melupakan jati diri," kata Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Kamis (4/8/2022).
Baca Juga: Presenter Indy Barends Bicara Soal Pencurian Data di Internet
Lebih jauh dia mengatakan, dengan keberadaan media digital pengguna merasa bebas menuangkan pemikiran. Sehingga ada kebebasan berekspresi yang kebablasan, di mana semua orang bisa menjadi content creator dan selebgram. Makin ke sini, toleransi dan menghargai perbedaan menipis, apalagi dengan terlalu asyik di dalam dunia digital tak sadar pengguna juga kehilangan batas-batas privasi.
Fenomena bertutur di media digital saat ini juga sangat mengkhawatirkan. Dalam survei yang dilakukan Microsoft pada 2021 silam Digital Civility Indeks netizen Indonesia sempat menempati urutan terbawah di Asia Tenggara. Saling sindir di sosial media, cuitan blunder beberapa public figure, dan unggahan mengarah pada ujaran kebencian.
Citra pun mengingatkan budaya bermedia digital yang baik di internet, berasaskan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Di mana tiap sila Pancasila mewakili karakter budaya orang Indonesia, seperti sila pertama mengenai cinta kasih dan saling menghargai perbedaan, kemudian sila kedua mengenai kesetaraan, sila ketiga harmoni mengutamakan kepentingan bersama. Adapun sila keempat memberi kesempatan setiap orang untuk berekspresi dan sila kelima semangat gotong royong.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Baca Juga: Dijauhkan dari Bharada E, Ferdy Sambo Ditahan di Tempat Khusus
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida. Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar