Penodongan dan Pelecehan oleh Brigadir J ke Istri Ferdy Sambo Belum Bisa Dibuktikan, Refly Harun Singgung Keterangan Awal Polisi, Blunder?
Di antara serangkaian peristiwa di insiden rumah dinas Ferdy Sambo adalah soal tuduhan bahwa Brigadir J sebelum tewas melakukan penodongan serta pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati.
Tapi apakah hal itu benar-benar terjadi? Sejumlah pihak mulai meragukan termasuk Komnas HAM yang mengaku sampai saat ini tidak ada pembuktian mengenai hal itu. Belum lagi “nyanyian” Bharada E yang siap menguak tabir yang sebenarnya terkait insiden tersebut.
Mengenai tidak jelasnya pembuktian dari dugaan penodongan dan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara.
Refly menyinggung soal keterangan awal pihak kepolisian yang menyebut Brigadir J melakukan pelecehan serta adanya tembak menembak. Kini berdasarkan temuan dan “nyanyian” terbaru Bharada E, hal tersebut dengan sendirinya terbantahkan.
“Kembali lagi kepada cerita awal yang disampaikan oleh Karopenmas bahwa kasus ini bermula dari keinginan brigadir J untuk melecehkan istri Ferdy Sambo… tetapi story itu sudah batal, yang membatalkan terutama Bharada E sendiri,” jelas Refly memalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (8/8/22).
Sebagaimana diketahui, Bharada E dengan tim kuasa hukum baru kini berani mengungkapkan bahwa apa yang terjadi dalam tewasnya Brigadir J tidaklah sama dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Meski demikian, Refly juga menyatakan bahwa tentu apa yang dikatakan oleh Bharada E tidak bisa diterima begitu saja 100%, hanya saja menurut Refly dibandingkan dengan penjelasan awal soal tembak menembak dll, pengakuan terbaru Bharada E jauh lebih masuk akal.
“Mungkin tidak tepat 100 persen tapi barangkali versi ini jauh bisa lebih masuk akal,” ungkap Refly.
Refly menyebut jika memang cerita yang benar adalah versi keterangan terbaru Bharada E, maka ini bisa dikaitkan dengan petunjuk-petunjuk yang tim kuasa hukum Brigadir J temukan semisal ancaman pembunuhan dll.
Lebih lanjut, Refly juga menyebut bahwa kasus Brigadir J ini bisa jadi lebih kompleks dari yang sebenarnya terlihat tetapi juga terkait dengan institusi Polri itu sendiri.
“Bisa jadi ini bukan kasus domestik yang sering dipahami orang, tapi kasus yang jauh lebih kompleks yang menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari wajah kepolisian dan ada kaitannya barangkali dengan tim yang dipimpin oleh katakanlah pihak yang saat ini banyak dituding,” jelas Refly.
Sebelumnya, Bharada E yang disebut melakukan tembak menembak akhirnya lewat tim kuasa hukum barunya mengaku tidak ada yang namanya tembak menembak. Kuasa hukum bahkan menegaskan bahwa yang terlibat dalam tewasnya Brigadir J bukan hanya Bharada E seorang.
Pengakuan ini sekaligus mematahkan sejumlah keterangan yang membentuk klaim peristiwa yang disampaikan sejumlah pihak termasuk para petinggi Polri.
"Info hari ini dari keterangan Bharada E, dapat perintah menembak dari atasan. Pelaku yang menembak lebih dari satu," ungkap salah satu pengacara Bharada E Muhammad Boerhanuddin, Dikutip dari kumparan.com, Senin (8/8/22).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto