Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir: Salah Satu Prioritas BUMN adalah Berpihak pada UMKM

        Erick Thohir: Salah Satu Prioritas BUMN adalah Berpihak pada UMKM Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keberpihakan terhadap sektor UMKM menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Erick Thohir menilai kontribusi BUMN dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44% yoy pada triwulan II 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (5/8/2022), akan berkorelasi langsung dengan peningkatan daya saing UMKM.

        "Keberpihakan kepada UMKM menjadi bagian terpenting dalam upaya Indonesia membangun ekonomi kerakyatan," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8/2022).

        Baca Juga: Holding BUMN Perkebunan Raih Pendapatan Rp24,43 Truiliun.

        Erick menyebut UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) jumlah UMKM di Tanah Air mencapai sekitar 65 juta pelaku dan menyumbang 62% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp8.574 triliun.

        "Jangan lupa, UMKM sukses menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yakni sekitar 97 persen dari daya serap dunia usaha pada 2020," lanjutnya.

        Erick menilai ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat sebagai motor pemulihan ekonomi nasional. Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi yang besar akan terasa percuma jika tidak diiringi dengan peningkatan daya saing di sektor UMKM.

        "Kementerian BUMN memprediksi total aset BUMN telah mencapai sekitar Rp9.000 triliun di 2021 atau sekitar 53% dari PDB. BUMN yang sehat membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis adil dan makmur. Masyarakat yang makmur mampu meningkatkan perekonomian Indonesia," ujar pria kelahiran Jakarta tersebut.

        Saat ini, lanjut Erick, porsi pembiayaan untuk UMKM di Indonesia baru sekitar 20 persen atau masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura yang sudah sebesar 39 persen, Malaysia dan Thailand yang sebesar 50 persen, atau dengan Jepang yang mencapai 65 persen dan Korea Selatan dengan 80 persen.

        Baca Juga: Korsel dan Cina Mau Gelontorkan Dana Jumbo ke IBC, Erick Thohir: Ini Bukti Keseriusan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

        "Pak Presiden bertekad pembiayaan perbankan sektor UMKM dapatĀ  mencapai 30 persen pada 2024 dan terus meningkat hingga 50 persen," lanjutnya.

        Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terus mendorong BUMN untuk meningkatkan akselerasi dalam membantu UMKM naik kelas, baik lewat program kredit usaha rakyat (KUR) hingga platform Pasar Digital (PaDi) UMKM. Hingga saat ini, ungkap Erick, kontribusi bank-bank pelat merah atau (Himbara) terhadap KUR nasional sudah mencapai Rp260 triliun atau 92,4 persen dari total KUR yang sebesar Rp282 triliun.

        "Padi UMKM sebagai jembatan untuk mempertemukan UMKM ke dalam ekosistem pengadaan BUMN telah mencapai total nilai transaksi Rp18 triliun bersama 12.960 UMKM per TW II 2022," kata Erick menambahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: