Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BKKBN Sebut Pola Asuh Demokratis Bisa Dukung Pertumbuhan Anak, Simak!

        BKKBN Sebut Pola Asuh Demokratis Bisa Dukung Pertumbuhan Anak, Simak! Kredit Foto: BKKBN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memaparkan bahwa pola asuh menjadi modal utama bagi tumbuh kembang anak. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

        Selain itu, kata Hasto, dalam pola pengasuhan anak, orang tua mesti memperhatikan pemenuhan gizi seimbang pada anak. Dia mengatakan bahwa anak membutuhkan nutrisi yang terkandung dalam makanan dan minuman sehat sebagai pendukung pertumbuhannya.

        Baca Juga: BKKBN Gandeng TNI dalam Upaya Penurunan Stunting di Indonesia

        "Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak terutama dalam dua tahun pertama anak," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8/2022).

        Dia memaparkan, seandainya pola makan anak terindikasi tidak sehat, dampak terburuknya bisa menimbulkan gangguan dan beberapa penyakit seperti obesitas, jantung, hati, kerusakan gigi, dan lain sebagainya.

        Baca Juga: BKKBN Gandeng TNI-Polri Lakukan Percepatan Penurunan Stunting

        "Lebih mudah dan murah untuk mencegah penyakit dengan memberikan gizi yang sehat. Mari kita mulai memberikan gizi seimbang ketika anak-anak masih kecil," kata Hasto.

        Menurut Hasto pola asuh yang baik adalah kasih sayang yang cukup, menyediakan lingkungan yang aman bagi pertumbuhan anak, nyaman dan terhindar dari berbagai ancaman kekerasan.

        "Otoritatif harus memberikan pola asuh yang demokratis, terjalin komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Lalu permisif, berperan sebagai teman dari pada orang tua," jelasnya.

        Baca Juga: Mengandung Nutrisi Komplit, Manfaat ASI Cegah Anak Stunting Hingga Kematian Ibu

        Sementara itu, Kepala Desa Taro di Kabupaten Gianyar Bali I Wayan Warka yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut menambahkan, pola asuh yang salah akan menyebabkan anak menjadi stunting.

        Berdasarkan penelitian di lingkungannya, Wayan menyebut bahwa stunting tidak hanya terjadi kepada warganya yang miskin, tapi juga yang kaya.

        "Pola asuh yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua karena orang tuanya sibuk bekerja sehingga belum bisa memperhatikan anaknya di rumah dan memberikan makan bergizi, hanya bisa memberikan makanan cepat saji," kata Wayan.

        Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Pangan Lokal jadi Alternatif Bantuan Atasi Penanganan Stunting

        Dia pun mengimbau kepada seluruh orang tua agar memberikan pengasuhan yang baik pada anak agar pertumbuhan nya bisa optimal. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi penentu apakah anak mereka tumbuh stunting atau tidak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: