Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tragedi Ferdy Sambo 'Polisi Bunuh Polisi', Rocky Gerung: Harus Diputuskan Cepat Bahwa Ada Jenderal Terlibat!

        Tragedi Ferdy Sambo 'Polisi Bunuh Polisi', Rocky Gerung: Harus Diputuskan Cepat Bahwa Ada Jenderal Terlibat! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Skenario palsu di balik tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J runtuh seketika saat Kapolri mengumumkan bahwa Irjen Ferdy Sambo resmi menjadi tersangka.

        Konfrensi Pers yang langsung diisi oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo ditemani para petinggi Polri Bintang 3 tersebut membongkar apa yang sebenarnya terjadi di TKP yang berlokasi di duren 3.

        Ditemukan bahwa klaim tembak menembak tidak pernah terjadi yang artinya hanya ada penembakan atau pembunuhan. Di sinilah peran Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

        Terkait polemik atau tragedi polisi Bunuh polisi yang melibatkan Ferdy Sambo ini, Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung angkat suara.

        Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menyebut semenjak awal memang terlalu banyak kejanggalan.

        Baca Juga: Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo Bikin Heboh Satu Indonesia, Rocky Gerung: Jangan Sampai Kasus Ini Berakhir pada Berantakannya Institusi!

        “Keadaan ini akhirnya tidak rapi perencanaan itu karena dari awal dari Kapolres Jakarta Selatan itu mengandung banyak kejanggalan,” ujar Rocky melalui kanal Youtubenya, dikutip Rabu (10/8/22).

        Kejanggalan itu menurut Rocky dipahami publik sehingga muncul banyak desakan.

        Rocky pun menganggap keterangan awal dari pihak kepolisian oleh sejumlah pihak di internal Polri justru meyakinkan publik bahwa ini tidak sesimpel adu tembak seorang Bharada E melawan Brigadir J.

        “Makin lama makin terlihat bahwa tokoh-tokohnya tidak hanya 1-2 orang, ternyata lebar yang artinya nggak mungkin hanya karena dua prajurit di bawah tembak menembak, pasti sinyal di atas lebih kuat,” jelas Rocky.

        Menguatkan analisisnya, dilibatkannya banyak pihak dan pendalaman serta kemungkinan pelanggaran etik bahkan sampai dilakukan autopsi ulang menunjukkan bahwa ada kepentingan lebih besar lagi di balik klaim tembak menembak prajurit.

        “Jadi ini memang harus diputuskan cepat bahwa ada jenderal yang terlibat, opini publiknya begitu. Kalau kriminal biasa dengan mudah hari pertama mestinya sudah selesai,” jelas Rocky.

        Baca Juga: Omongan Napoleon Bonaparte Kembali Menggelegar Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo: Yang Berbuat... Ngaku Kau, Aku Abangmu Sudah...

        Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

        "Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan J meninggal, yang dilakukan RE, atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)," ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/22).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: