- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Harapan Baru Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Tanam 1 Juta Kelapa Genjah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kegiatan menanam satu juta kelapa genjah di Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar. Kegiatan tersebut merupakan program strategis yang dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian dalam upaya menghadapi krisis pangan global dan memperkuat ketahanan pangan.
SYL memaparkan bahwa pengembangan kelapa genjah merupakan harapan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menurunkan pengeluaran sekaligus meningkatkan pendapatan rumah tangga. Selain itu, pengembangan kelapa genjah juga dipercaya mampu mengembangkan perekonomian wilayah di tengah tantangan krisis pangan dunia.
Baca Juga: Kejar Zero PMK di Banten, Irjen Kementan Awasi Vaksinasi Ternak
Oleh sebab itu, kata SYL, pengembangan tidak boleh berhenti di penanamannya saja. Akan tetapi, dalam pengolahannya pun mesti disiapkan guna menghasilkan produk turunan kelapa yang bernilai jual tinggi seperti minyak kelapa dan gula semut.
"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Jokowi, kami mengembangkan kelapa genjah 1 juta secara nasional. Kita tingkatkan perekonomian rumah tangga. Peran ibu-ibu dalam program kelapa genjah ini sangat utama, jadi memberdayakan ibu-ibu untuk tambah pendapatan dan kesejahteraan. Harga kelapa genjah pandan wangi di Amerika mencapai Rp80.000 hingga Rp120.000 per buah yang di-packaging dengan bagus," kaya SYL dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/8/2022).
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo memaparkan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi krisis pangan dan menyebabkan terjadinya kekurangan jumlah pangan di beberapa negara lainnya. Dia menyebut ada lebih dari 300 juta orang terancam kelaparan jika persoalan tersebut tidak menemukan jalan keluarnya.
"Inilah kenapa lahan-lahan tidak produktif diproduktifkan sehingga rumah tangga bisa tanam kelapa, cabai dan lainnya agar tidak kekurangan pangan," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa penanaman satu juta kelapa genjah secara nasional tersebut diintegrasikan dengan budidaya cabai, jagung, dan peternakan yang dinilai salah satu terobosan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menyediakan pangan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dia juga mengatakan bahwa penanaman kelapa genjah akan menuai hasil dalam kurun waktu 2,5 hingga 3 tahun kemudian. Satu pohon kelapa genjah, kata Jokowi, mampu menghasilkan 120 hingga 180 buah kelapa per tahunnya.
"Ini bisa diolah menjadi gula semut dan minyak kelapa, kelapa segarnya pun bisa langsung dijual. Oleh karena itu, yang paling penting setelah tanam ini kita siapkan industrinya di desa yang ada kelapanya dalam jumlah yang banyak," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Jokowi, income masyarakat di lahan yang kurang produktif bisa ditanami kelapa genjah. Dia menyebut, wilayah Sukoharjo diberikan kelapa genjah 110 ribu, Boyolali 58 ribu, dan Karanganyar 59 ribu batang.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menambahkan, implementasi pengembangan kelapa genjah ini dilakukan secara klaster dan integrasi sehingga menjadi pemicu dan memperkuat pengembangan komoditas pertanian lainnya yang meningkatkan pendapatan masyarakat. Klaster perkebunan-tanaman pangan dengan integrasi kelapa dengan jagung, kelapa dengan kedelai yang dilakukan pada lahan hamparan atau kawasan.
"Kemudian, klaster perkebunan-hortikultura, yakni integrasi kelapa dengan cabai, kelapa dengan nanas. Penanaman kelapa pada klaster ini dilakukan di pekarangan. Klaster perkebunan-peternakan, yakni integrasi kelapa dengan ayam. Penanamanya dilakukan di pekarangan rumah," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: