Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenkop UKM Bersinergi, Tingkatkan Inovasi Teknologi Pengolahan Minyak Makan Merah

        Kemenkop UKM Bersinergi, Tingkatkan Inovasi Teknologi Pengolahan Minyak Makan Merah Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam upaya mempersiapkan penyerapan oleh pasar agar lebih kuat Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama kemitraan dalam rangka inovasi teknologi pengolahan minyak makan merah antara Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dinas Koperasi dan UKM Sumatra Utara (Diskopsu), Koperasi Produsen Sawit dan Himpunan Peritel, dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di Jakarta, Senin (15/8/2022).

        Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, MoU bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan melalui kemitraan. Selain itu, pemberian pendampingan, konsultasi kelembagaan serta inovasi teknologi dan produk, digitalisasi, kewirausahaan, dan kepastian pemasaran atas hasil produk minyak makan merah ke depan.

        Baca Juga: Demi Para Petani Sawit, Presiden Jokowi Setuju Bangun Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi

        MenKopUKM Teten menyatakan, saat ini koperasi sudah mulai memperkenalkan pada perani untuk mengolah kelapa sawitnya yang masih dalam bentuk tandan buah segar (TBS) menjadi produk turunan. Hal ini menjadi solusi bagi para petani sawit agar kesejahteraannya meningkat.

        "Sekarang petani sawit senang karena mereka tidak lagi hanya menjual TBS tapi juga punya nilai tambah karena bisa mengolah TBS sawitnya jadi minyak makan merah dan itu bisa didistribusikan ke masyarakat. Ini solusi bagaimana kita menyejahterakan petani sawit," kata Menteri Teten saat ditemui di Jakarta, Senin (15/8/2022).

        Untuk itu, MenkopUKM  memastikan produk minyak makan merah akan diserap oleh pasar setelah proyek uji coba atau piloting project pengembangannya ditargetkan rampung pada Januari 2023.

        Baca Juga: Tak Bakal Diam, Pihak Brigadir J Akan Serang Balik Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi!

        “Teknologi produksi minyak makan merah ini sudah ada, petaninya sudah mau, pembiayaan pun sudah oke, bisnis modelnya sudah ada. Sekarang ini kepastian pasarnya. Perkembangannya Agustus DED (Detail Engineering Design) selesai, produksi mulai jalan, Januari 2023 kick off,” ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: