Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam beraktivitas. Sekarang ini setiap orang bisa melakukan transaksi tanpa harus mendatangani bank atau menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Semua bisa dilakukan secara digital memanfaatkan handphone melalui fitur dompet digital dan mobile banking (m-banking).
Pandu Digital Indonesia, Business Coach, Ismita Putri, netizen perlu memahami keamanan digital ketika bertransaksi menggunakan m-banking. Salah satu yang bisa diterapkan menghindari tranksaksi menggunakan jaringan WiFi publik.
Baca Juga: Transaksi Digital Makin Meningkat, Aviana Kelola 180 Juta Transaksi Per Bulan
"Saat melakukan transaksi digital, jangan pernah menggunakan wifi umum. Karena wifi umum bukan milik kita, sehingga tidak tahu keamanannya. Jadi lebih baik mengantisipasi. Jangan gunakan wifi publik ketika melakukan transaksi digital, karena lebih mudah diretas," kata Ismita saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur,Kamis (18/8/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Ketika memiliki m-banking, lanjut Ismita, harus memerhatikan password sebagai bagian dari keamanan digital. Sebab, ini juga berkaitan perlindungan data pribadi.
"Jangan buat password dari data pribadi tersebut supaya orang tidak mudah membobolnya. Kemudian, kasusnya biasanya bukan sengaja, tapi handphone yang ada m-banking hilang. Kalau mengalami situasi ini, langsung hubungi pihak bank untuk minta blokir aplikasi atau sistemnya. Sehingga tidak mudah dibobol," kata Ismita.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Transaksi Digital Makin Masif, Perhatikan Perlindungan Data Pribadi
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia, Business Coach, Ismita Putri. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Presenter, Indy Barends.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: