Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habib Rizieq: Polisi Belum Ada, Tentara Belum Ada!

        Habib Rizieq: Polisi Belum Ada, Tentara Belum Ada! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal/aww.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Habib Rizieq menyoroti peran kerajaan dan kesultanan di Nusantra yang mempunyai andil besar atas pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

        Hal ini juga jadi catatan HRS memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77. Menurut Habib Rizieq, Indonesia itu lahir dari kekompakan para raja dan sultan yang selaras dengan perjuangan rakyat melawan Belanda.

        "Banyak kerajaan dan kesultanan dari mulai Aceh, Kesultanan Deli Serdang di Medan, Kesultanan Siak di Riau, Kesultanan Palembang, ada Kesultanan di Lampung, Banjar, Pontianak, Ternate- Tidore apalagi tanah Jawa ini ada Kesultanan Demak Mataram dan lain sebagainya Kesultanan Yogyakarta Kesultanan Surakarta bahkan itu di Jakarta juga dulu ada Pangeran Jayakarta," kata Habib Rizieq dalam pengajiannya sebagaimana dikutip dari chanell Youtube Islamic Broterhood.

        Ia meminta tidak boleh melupakan sejarah bahwa Indonesia lahir karena peran Sultan dan para raja.

        "Tidak akan ada Indonesia kalau para Sultan dan para raja tidak menyerahkan kekuasaan mereka," jelasnya.

        Selain itu, khusus untuk Aceh, kata Habib Rizieq, Kesultanan Aceh juga punya peran besar terhadap kemerdekaan Indonesia.

        "Justru karena Aceh lah kita ini akhirnya kemerdekaan kita itu diakui dunia. Sebab dulu hampir seluruh wilayah Indonesia sudah jatuh dikuasai oleh Belanda, sehingga Belanda mengklaim di PBB bahwa seluruh Nusantara ini patuh secara sukarela ke Belanda, artinya sudah jatuh ke tangan Belanda secara mudah. Tapi ternyata di Aceh masih ada pertempuran, akhirnya PBB tidak mengambil itu," terangnya.

        Menurutnya, dari para raja dan sultan-lah, perlawanan terhadap pemerintah kolonial dipimpin oleh para raja, sultan dan ulama.

        "Ada Tuanku Imam Bonjol di Sumatera, Pangeran Diponegoro. Jasa para sultan besar, dulu yang namanya penjajah yang melawan mereka-mereka (Sultan dan Raja) tentara belum ada, polisi belum ada sebelum tahun 1945," tegasnya.

        "Untuk itu jangan lupa, peran-peran ulama dan para raja para sultan. Setelah 77 tahun kita merdeka jangan lupa jasa mereka, jangan kemudian peran mereka ingin disingkirkan. Walapun mereka tidak diberikan kekuasaan politik saat ini, tapi mereka diberikan tempat yang terhormat," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: