Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diberondong DPR, Mahfud MD Ceritakan Komisioner Kompolnas yang Ditelepon Ferdy Sambo: Sudah Ada Kata Tembak

        Diberondong DPR, Mahfud MD Ceritakan Komisioner Kompolnas yang Ditelepon Ferdy Sambo: Sudah Ada Kata Tembak Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisi III DPR RI melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Menko Polhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD, Senin (22/8/2022). Sejumlah pertanyaan dilontarkan terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang dimpin Irjen Ferdy Sambo.

        Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, menanyakan soal anggota DPR RI yang dihubungi Irjen Ferdy Sambo.

        Baca Juga: Heboh Soal "Kekaisaran Ferdy Sambo", Mahfud MD Beri Penjelasan: Itu Saya Melihat dari...

        "Mengenai Sambo rancang skenario yang menghubungi Kompolnas hingga DPR. Ini karena sahih, saya ingin tahu siapa ini anggota DPR yang dihubungi Sambo?" tanya Arteria.

        Politisi PDIP itu juga mempertanyakan soal Mahfud menyampaikan ada tersangka baru dalam kasus kematian Brigadir J. Bahkan, lanjut Arteria, Mahfud juga meminta agar penetapan tersangka tidak hanya berhenti di Bharada E, RR, KM, Ferdy Sambo, dan PC atau Putri Chandrawati.

        "Setelah istri Sambo, saya pikir berhenti. Pak Mahfud mengatakan tidak boleh berhenti sampai istri Sambo," ujarnya. "Ini sampai ke mana? Kita ingin tahu, ini penuh makna. Ini kami ingin tahu hilalnya ke mana?" lanjut pertanyaan Arteria.

        Mahfud MD pun mengungkap skenario pertama Irjen Ferdy Sambo dalam kasus dugaan baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada Eliezer. Menurutnya, Komisioner Kompolnas sempat dipanggil Sambo, yakni Poengky Indarti, dan Komisioner Komnas HAM.

        "Saya bilang, ini ada isu di luaran bahwa Kompolnas dan Komnas HAM ini sudah disetir oleh sebuah skenario. Katanya sudah ada yang dipanggil dan diarahkan untuk jawab gitu," kata Mahfud.

        Lalu, kata Mahfud, salah satu Komisioner Kompolnas menjawab, yang dipanggil mantan Kepala Divisi Propam Polri itu adalah Poengky. Mahfud sempat panggil Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, dan Poengky ke rumahnya usia balik ibadah haji pada 24 Juli 2022.

        Menurutnya, panggilan kepada Komisioner Kompolnas itu untuk menanyakan perkembangan kasus kematian Brigadir J. "Lalu Bu Poengky menjawab, itu saya pak yang dipanggil oleh Pak Ferdy Sambo. Dia (Sambo) hanya nangis aja bilang, Mba Poengky saya (Sambo) ini dizalimi, istri saya dilecehkan," ujarnya.

        "Kalau saya di sana, saya tembak sendiri dia. Kata Mba Poengky. Sudah ada kata tembak sendiri," kata Mahfud.

        Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Benny K Harman mengusulkan kepada Mahfud MD agar menonaktifkan Kapolri Jenderal Lisityo Sigit Prabowo. "Mestinya Kapolri diberhentikan sementara," kata Benny kepada Mahfud MD.

        Menurutnya, pemberhentian tersebut guna menjaga kasus tersebut objektif. "Supaya objektif dan transparan," ungkapnya.

        Baca Juga: "Jangan Ditambah Bumbu", DPR Desak Mahfud MD Beberkan Fakta Sepenuhnya Soal Kasus Ferdy Sambo

        Akan tetapi, Mahfud MD tidak memberikan tanggapan usulan Benny K Harman itu untuk menonaktifkan Jenderal Lisityo Sigit. Mahfud MD hanya menjawab soal adanya polisi bintang tiga yang akan mengundurkan diri jika Ferdy Sambo tidak tetapkan tersangka.

        Itu pun jawaban Menko Polhukam itu tidak begitu detail terkait hal tersebut. "Saya berhak tidak menjawab tentang itu dan saya sudah berkomunikasi langsung dengan Kapolri," ucapnya.

        "Kecuali, ada bintang tiga yang menggugat saya ke pengadilan. Saya merasa dituduh gitu lalu digugat. Kalau ini forum politik, tidak bisa, saya berhak menolak untuk menjawab," lanjutnya.

        Apalagi, tambah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, dirinya sebelumnya sudah menjelaskan lebih detail soal tersebut. "Saya berharap tidak menjawab tentang ini, kan sudah ada jelas di tv," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: