Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Anies Cuma Bisa Ganti Nama Jalan Selama Jabat Gubernur DKI, PDIP Diskakmat Relawan Anies

        Sebut Anies Cuma Bisa Ganti Nama Jalan Selama Jabat Gubernur DKI, PDIP Diskakmat Relawan Anies Kredit Foto: Instagram/Gembong Warsono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kritik yang dilakukan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai hanya mampu mengganti nama jalan selama masa jabatannya direspons santai oleh relawan Bala Anies.

        Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode mengatakan bahwa Gembong memang dari dulu terkenal sebagai orang yang sering mengkritik tanpa menggunakan data.

        "Pak Gembong dari dulu orang yang terkenal kritik tanpa data, kan malu juga anggota dewan masa kritik tanpa data, kan Jakarta rata-rara orang pintar dan kelas terdidik, maka kritik begitu tanpa data, kan memalukan diri sendiri," ujar Sismono saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (23/8/2022).

        Baca Juga: Berjuang Bersama Bangun DKI, Ahmad Riza Ngaku Tak Bakal Pilih Anies di Pilpres 2024: Tugas Saya Memenangkan Bapak Prabowo

        Sismono mengatakan, realita Jakarta dengan apa yang disampaikan oleh Gembong berbanding terbalik dengan fakta yang ada dan sudah jadi presepsi masyarakat.

        Hal tersebut terlihat dari hasil survei Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) di mana hampir 77 persen masyarakat Jakarta puas akan kinerja dari Gubernur DKI Jakarta.

        "Hanya pandai merangkai kata, kan terbukti tidak benar dengan dimunculkan hasil survei ICRC, kan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pak Anies 76 persen dan Pak Gembong salah satu orang yang enggak puas mungkin, secara matematika jelas luar biasa kepuasanya," ujarnya.

        Lanjutnya, Sismono menyebut semua janji politik saat kampanye pun, semua dilaksanalan Anies selama lima tahun masa jabatan. 

        "Semua janji politisnya semua dilunasi, soal menata kota, coba lihat Sudirman-Thamrin saat ini. Sekarang Kota Tua, ini kan dikembalikan ke zamannya. Yang jelas penataan Kota Tua dikembalikan dalam presepsi historis, dikembalikan biar kita mengingat betapa sejarah di masa lalu Kota Tua menjadi peradaban Jakarta," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: