Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapolri Listyo Sigit Prabowo Didesak DPR untuk Cepat Menangani Kasus 'Polisi Bunuh Polisi' Ferdy Sambo: Makin Banyak Isu dan Asumsi!

        Kapolri Listyo Sigit Prabowo Didesak DPR untuk Cepat Menangani Kasus 'Polisi Bunuh Polisi' Ferdy Sambo: Makin Banyak Isu dan Asumsi! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkembangan kasus tewasnya Brigadir J yang kini diketahui direncanakan oleh Irjen Ferdy Sambo terus mendapat perhatian publik.

        Mengenai hal ini, anggota Komisi III DPR RI fraksi NasDem, Taufik Basari, mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus cepat menangani kasus pembunuha terhadap Brigadir J atau Nofriansah Yosua Hutabarat yang didalangi oleh atasannya, Irjen Ferdy Sambo.

        Menurutnya, jika tidak begitu maka isu liar akan terus muncul salah satunya misalnya dengan munculnya diagram terkait konsorsium 303.

        "Yang kedua harus cepat penanganannya pak karena semakin dia waktunya bertambah maka akan banyak pihak yang melempar berbagai isu dan asumsi. Termasuk sudah disampaikan oleh pimpinan beredar diagram macam-macam," kata Taufik dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

        Baca Juga: Kapolri Komitmen Tindak Tegas Kapolsek-Kapolda yang Bermasalah, Refly Harun Singgung Fadil Imran di Kasus Ferdy Sambo: Buktikan!

        Taufik melihat secara seksama munculnya diagram-diagram tersebut. Sebagai orang yang pernah menjadi lawyer, menurutnya diagram tersebut seperti hal yang biasa digunakan dalam gelar perkara.

        "Kalau kita lihat bentuk diagramnya itu karena saya lawyer dulunya sebelum jadi anggota DPR itu diagram yang biasa dipakai kalau gelar perkara," ungkapnya.

        Ia kemudian menyampaikan, atas dasar hal itu menduga kalau diagram tersebut justru muncul dari internal Polri sendiri.

        "Jadi timbul pertanyaan jangan-jangan diagram itu munculnya juga dari dalam," tuturnya.

        Untuk itu, kata dia, penanganan kasus Brigadir J ini harus cepat diselesaikan. Ia meminta Kapolri harus solid.

        "Karena itu cepat penanganannya akan lebih baik. Dan terkahir pak kapolri kitabingin polri solid karena iru pak kapolri sebagai masinis harus bisa sebagai mssinis dari satu lokomotif.

        "Jadi di Polri harus ada satu lokomotif dan semuanya harus ikutdalam gerbong itu kalau ada yang diluar gerbong itu harus ditertibkan pak kapolri itu pesan saya," sambungnya.

        Penjelasan Polri

        Sebelumnya, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo bersama sejumlah perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) Polri disebut-sebut terlibat dalam bisnis gelap judi dengan sandi konsorsium 303. Bahkan, dalam lingkaran komplotan itu Ferdy Sambo dikenal sebagai 'Kaisar Sambo'.

        Baca Juga: Isu LGBT di Kasus “Polisi Bunuh Polisi” Ferdy Sambo Bikin Geger, Refly Harun Blak-blakan: Ya Mungkin karena Dipaksa…

        Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo enggan berkomentar terkait isu tersebut. Dia menegaskan kekinian tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo fokus menangani perkara kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat yang salah satu tersangka yakni Ferdy Sambo.

        "Timsus saat ini fokus pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah Pasal 340 Subsider Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan 56 fokus di situ," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: