Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalimat-kalimat Kejutan dari PM Lee Hsien Loong Bikin Singapura Cemas, Indonesia Jangan Anggap Remeh!

        Kalimat-kalimat Kejutan dari PM Lee Hsien Loong Bikin Singapura Cemas, Indonesia Jangan Anggap Remeh! Kredit Foto: Bloomberg
        Warta Ekonomi, Singapura -

        Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mempersiapkan skenario terburuk dari konflik Amerika Serikat dan China. Konflik tersebut meningkatkan ketegangan geopolitik di Asia Pasitifk yang dapat berimbas ke Singapura.

        Singapura akan selalu melakukan yang terbaik untuk tidak terjebak dalam persaingan kekuatan utama dunia itu, kata Lee dalam Pidato Hari Nasional Singapura, Minggu (21/8/2022).

        Baca Juga: Penggunaan Masker dalam Ruangan bakal Dicabut, Singapura Beri Penjelasan Logis

        Singapura adalah salah satu negara paling vokal di Asia, yang menyerukan AS dan China untuk menghindari bentrokan destruktif karena dapat berimbas ke negara-negara kecil di Asia Pasifik.

        Sebagai negara yang bergantung pada perdagangan, Singapura mendukung kehadiran AS yang kuat di Asia. Lee juga menyebut China sebagai mitra dagang utamanya. Singapura juga satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

        Lee juga memperingatkan warganya untuk tidak percaya begitu saja tentang semua yang diposting di dunia maya. Dia memberi contoh. Konten di platform seperti WhatsApp, Telegram, Facebook, dan WeChat, mengenai perang di Ukraina, jelas berusaha untuk membangkitkan sentimen anti-Amerika yang kuat.

        Sementara yang lain bertujuan untuk mendiskreditkan Rusia dan China. Di saat yang sama, ada juga konten-konten yang berusaha untuk mempengaruhi dan membujuk orang untuk berpihak pada Barat.

        “Beberapa konten di media itu memiliki tujuan tersembunyi untuk membujuk Anda agar memihak, atau bahkan mengikis kepercayaan Anda pada Pemerintah,” ujar Lee, mengutip Bloomberg, Selasa (22/8/2022).

        Pemerintahnya, sambung Lee, telah lama mengatakan bahwa Singapura sangat rentan terhadap berita palsu, mengingat Singapura adalah pusat keuangan. Dengan populasi internasional multi-etnis yang menikmati akses Internet yang luas.

        Namun dengan berlakunya Undang-Undang (UU) Tangkak Campur Tangan Asing sejak 7 Juli lalu, pihak berwenang dapat memerintahkan platform media sosial seperti Facebook Inc. dan penyedia layanan Internet, untuk mengungkapkan informasi di balik konten itu.

        "Undang-Undang itu juga bisa dibilang sebagai langkah antisipasi. Pasalnya, kata Lee, Asia Pasifik telah menikmati perdamaian begitu lama. Sehingga sulit bagi kawasan itu membayangkan hal-hal menjadi berbeda.

        “Lihat bagaimana hal-hal yang salah di Eropa. Bisakah Anda yakin bahwa tidak ada yang salah di wilayah kita juga? Lebih baik menjadi nyata, dan bersiaplah secara psikologis,” ucapnya.

        Katanya lagi, Singapura akan tetap memiliki aturan wajib militer dua tahun untuk semua warga negara laki-laki. Dia bilang, itu untuk membentuk penjaga pasukan keamanan yang kuat dan kredibel.

        “Yang terpenting, kita harus tetap menjadi satu orang yang bersatu. Tetap waspada terhadap aktor asing yang ingin mengeksploitasi kerentanan kita dan mempengaruhi rakyat kita untuk kepentingan mereka sendiri,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: