Survei Indonesia Survey Center (ISC) menunjukkan bawah Prabowo Subianto masih unggul dan terus meninggalkan Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.
"Hasil survei ISC, dari 15 nama yang ditanyakan kepada responden, posisi tiga besar tokoh dengan popularitas tertinggi adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan," ungkap Peneliti Senior ISC Chairul Ansari saat merilis hasil surveinya, Senin (29/8).
Baca Juga: Omongan Jokowi Emang Mengerikan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Langsung dalam Bahaya!
Pada tingkat kesukaan (tingkat likeabilitas), posisi tiga besar ditempati Prabowo, Anies dan Sandiaga Uno. Sementara Ganjar berada di posisi kelima, setelah Ridwan Kamil.
Sementara untuk elektabilitas, Prabowo lagi-lagi menduduki peringkat pertama. Dia meraih angka elektabilitas sebesar 30,4. Disusul oleh Ganjar 19,1 persen, dan Anies 13,0 persen.
"Prabowo secara perlahan tembus 30 persen. Dukungan ini menunjukkan kecenderungan kepercayaan publik semakin membesar kepada Prabowo untuk menjadi pengganti pasca Presiden Jokowi lengser," tuturnya.
Sementara Ganjar dan Anies, kata Chairul, masih stagnan di bawah angka 20 persen karena ketiadaan kepastian dukungan dari parpol. "Dan mungkin seiring naiknya kepercayaan diri parpol untuk mengusung kadernya sendiri," imbuhnya.
Dipaparkan Chairul, alasan terbesar publik memilih Prabowo adalah karena dia dianggap memiliki kemampuan memecahkan masalah-masalah yang tengah dihadapi Indonesia.
Di antaranya, masalah keamanan nasional dan krisis pangan yang tengah mengintai dunia. "Program kerjanya yang secara terbatas telah diperlihatkan di Kemhan RI," terang Chairul.
Alasan lainnya, Prabowo berlatar belakang militer yang tegas dan punya nasionalisme tinggi, apa adanya alias tidak pencitraan, loyal terhadap presiden selama menjadi Menhan RI, menduduki ketum parpol, didukung oleh Presiden Jokowi, dan tidak berambisi nyapres.
Baca Juga: Lihat Habib Luthfi Mesra Bareng Jokowi, Habib Bahar: Beliau Memang...
"Hal ini dengan menunjukkan dirinya fokus menjadi pembantu Presiden sebagai Menhan, dan jawabannya sebagai capres tergantung izin bapak Presiden," bebernya.
Sementara responden yang memilih Ganjar, kebanyakan tinggal di daerah yang memang menjadi basis utama dukungan elektabilitasnya. "Sepertinya kecenderungan dukungan terhadap Ganjar masih localize saja," ucap Chairul.
Alasan berikutnya karena faktor parpol pengusungnya. Jika parpol yang dipilihnya, mengusung Ganjar, maka pemilih parpol akan memilihnya.
Baca Juga: Omongan Jokowi Emang Mengerikan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Langsung dalam Bahaya!
Masalahnya, saat ini, belum ada satupun parpol, termasuk PDIP, yang definitif menyatakan dukungannya terhadap Ganjar. Pemilih tradisional/ideologis PDIP yang terpusat di Jateng kemungkinan besar akan bergeser ke capres lain bila PDIP tidak mengusung Ganjar.
Alasan berikutnya, program kerjanya yang secara terbatas telah sedang ditunjukkannya di Jateng selama dua periode memerintah, kemudian karena kesamaan suku, kesamaan agama dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
Ada juga yang memilih Ganjar karena dipandang merakyat, suka melihatnya di medsos. Sementara sebagian kecil responden melihat faktor didukung Jokowi, sipil, baik, dan sebagainya.
"Singkatnya, alasan pubik yang memilih Ganjar cenderung beralasan localize, masih spekulatif dan rentan berubah. Alasan ini juga dapat menjawab stagnannya keterpilihan Ganjar," beber Chairul.
Sementara kecenderungan terbesar responden yang memilih Anies adalah karena kapabilitasnya dalam memecahkan masalah yang ditunjukkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: "Pesan Khusus Megawati", Malangnya Anies Baswedan, Udah Mau Turun Tahta, Mimpi Ikutan Sirna!
Demikian juga program kerjanya, karena kesamaan agama, rekam jejak yang bagus, menguntungkan bagi responden, dan sebagainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar