Duh Anies Baswedan Makin Terpojok, Usai Diguncang Puan Maharani, Kini Suaranya Bisa Direbut Prabowo!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kian terpojok, tak hanya jabatannya yang akan segera habis, manuver Puan Maharani juga disebut-sebut dapat mempengaruhi kendaraan politiknya.
Kini, Kepastian majunya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai calon presiden juga dinilai akan berpengaruh besar terhadapnya, khususnya dalam sektor perolehan suara.
Baca Juga: Dikalahkan Sirkel Jokowi, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Mulai Terlupakan
Dalam analisa Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan majunya Prabowo akan menghambat ruang gerak Anies Baswedan.
Menurutnya, sekalipun Anies memiliki elektabilitas tinggi sebagai tiga besar bursa Capres 2024 di sejumlah survei, tidak serta merta mulus meraih tiket nyapres di pesta demokrasi mendatang. Pasalnya, tetap saja parpol yang memiliki hak veto soal siapa yang bisa maju di ajang Pilpres.
“Elektabilitas yang tinggi dan moncer di awal, tidak ada jaminan bisa lolos dan ikut sebagai peserta kontestasi elektoral pilpres 2024,” ungkapnya.
Faktor selanjutnya yang membuat Anies rugi jika Prabowo maju karena dua tokoh ini memiliki ceruk segmen pemilih di kolam yang sama.
Baca Juga: Puan Maharani Akan Buat Anies Baswedan Ketar-ketir
Dengan kata lain, ungkapnya, Prabowo maju ini sama saja memberikan karpet merah terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres unggulan.
“Karena apa? Basis ceruk segmen Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting) semakin solid dan bulat, sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah,” katanya.
Diungkapkan, membaca data crostabb by column Voxpol Center Research and Consulting bulan maret 2022 menunjukkan, pemilih Partai Gerindra yang memilih Prabowo sebesar 55,9 persen. Sementara pemilih partai Gerindra yang memilih Anies Baswedan presentasenya sebesar 44,7 persen.
Baca Juga: Omongan Jokowi Emang Mengerikan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Langsung dalam Bahaya!
Hal ini menggambarkan, pemilih Partai Gerindra split ticket voting alias terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan.
“Jadi saya bisa maklum, apa yang mendasari, melatarbelakangi mengapa Prabowo ngotot banget maju sebagai capres,” kelakarnya.
Selain itu, majunya Prabowo membatasi kesempatan Anies diusung parpol sebagai capres. Apalagi, kuota 20 persen partai koalisi wajib dikantongi setiap calon kandidat untuk maju di kontestasi Pilpres 2024.
Baca Juga: "Pesan Khusus Megawati", Malangnya Anies Baswedan, Udah Mau Turun Tahta, Mimpi Ikutan Sirna!
“Secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai Capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan boarding pass dari partai politik,” sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar