Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Edukasi, Geotronix Perkenalkan Alat Canggih Pemetaan Dasar Laut

        Selain Edukasi, Geotronix Perkenalkan Alat Canggih Pemetaan Dasar Laut Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Perusahaan penyedia jasa survei dan pemetaan Geotronix resmi menggandeng Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam kegiatan bertajuk Hydrography Talk–Geomatika ITS x Geotronix.

        Menurut CEO Geotronix, Fajar Setio Adi, kerja sama dengan ITS ini dilakukan untuk memberikan edukasi dan update informasi seputar teknologi survei hidrografi kepada komunitas pelaku survei hidrografi di Surabaya seperti Pelindo Regional 3, PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, dan sejumlah instansi pendidikan tinggi di Surabaya.

        Baca Juga: Doktor ITS Ciptakan Sistem Diagnosis Stroke Otomatis

        "Hydrography Talk merupakan rangkaian acara edukasi yang diinisiasi oleh Geotronix sejak 2015 lalu dan sudah bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Indonesia," tegas Fajar di Surabaya, Senin (29/8/2022).

        Dalam Hydrography Talk itu, Fajar menyebutkan bahwa pihaknya juga memperkenalkan R2Sonic, salah satu produsen Multibeam Echosounder asal Amerika Serikat (AS), di mana produk ini berhasil dipasang pada jetski milik Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).

        "Pemasangan multibeam echosounder di jetski tersebut juga merupakan yang pertama kali dilakukan di dunia," beber dia.

        Fajar menjelaskan, Multibeam Echosounder adalah instrumen survei yang digunakan untuk memetakan kontur dasar laut secara tiga dimensi. R2Sonic merupakan pelopor Wide Band Multibeam Echosounder di dunia.

        "Inovasi R2Sonic yang kini telah banyak diadopsi oleh merek MBES lainnya tersebut telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai macam aplikasi survei, salah satunya untuk survei dalam rangka monitoring dan pemeliharaan kedalaman area pelabuhan serta untuk keselamatan alur pelayaran nantinya," ungkapnya.

        Di sisi lain, Fajar juga menjelaskan, aplikasi multibeam echosounder saat ini sudah jauh berkembang lebih dari sekadar untuk pemetaan kedalaman saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan klasifikasi sedimen dasar laut dan monitoring kondisi kolom air.

        Sementara itu, dosen Teknik Geomatika ITS, Danar Guruh Pratomo, mengatakan bahwa hidrografi memiliki peranan penting dalam mendukung transformasi blue economy dunia. Data yang diperoleh dari survei hidrografi dapat dimanfaatkan untuk mendukung implementasi konservasi lingkungan, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya maritim.

        "Pengelolaan wilayah pesisir, serta transportasi laut sehingga sumber daya laut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim menuju visi Indonesia 2045," kata Guruh.

        Baca Juga: Tim Mahasiswa ITS Sabet Juara Umum IRC 2022 di Amerika Serikat

        Sementara, informasi yang didapatkan, harga pembelian alat ini mencapai Rp3 miliar. Guruh menyebutkan bahwa harga alat tersebut cukup murah serta banyak membantu pengusaha di sektor kelautan.

        "Cukup murah dan banyak menfaatnya. Contoh saja, digunakan untuk proyek pengerukan dasar laut tanpa tahu data di dalamnya ada apa, maka sangat fatal sekali akibatnya. Artinya, tanpa alat otomatis tidak mengetahui medan di dasar laut," pungkas Guruh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: