Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pernyataan Resmi Anthoni Salim Soal Laba Bersih Duo Indofood yang Anjlok Drastis

        Pernyataan Resmi Anthoni Salim Soal Laba Bersih Duo Indofood yang Anjlok Drastis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dua Indofood milik Salim Group kompak mengalami penurunan laba bersih sepanjang paruh pertama tahun ini. Lantas, bagaimana sebenarnya kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makkmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) serta bagaimana penjelasan manajemen?

        INDF mencatatkan kenaikan penjualan bersih konsolidasi sebesar 12% dari Rp47,29 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp52,79 triliun pada semester I 2022. Laba usaha tercatat tumbuh tipis 4% dari Rp8,49 triliun pada H121 menjadi Rp8,83 triliun pada H122. Namun, laba bersih terpangkas 16% dari sebelumnya Rp3,43 triliun menjadi Rp2,90 triliun. 

        Baca Juga: Atas Nama Memperkuat Modal, Mustika Ratu Mau Jual Aset Senilai Ratusan Miliar Rupiah

        Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim, mengungkapkan bahwa penurunan laba bersih itu dipengaruhi oleh naiknya rugi selisih kurs yang belum terealisasi dari kegiatan pendanaan. Ia pun mengamini bahwa bisnis Indofood masih dibayangi oleh ketidakpastian global dan volatilitas harga komoditas. 

        "Meskipun kondisi global dan volatilitas harga komoditas masih berlanjut, Indofood dapat meraih pertumbuhan nilai penjualan sebesar 12% pada semester pertama 2022. Kami akan terus memantau perkembangan situasi global dan fokus pada daya saing serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas di pasar dalam negeri maupun luar negeri," tegas Anthoni, Rabu, 31 Agustus 2022.

        Bagaimana dengan ICBP?

        ICBP membukukan kenaikan penjualan bersih konsolidasi sebesar 16% dari Rp28,20 triliun per Juni 2021 menjadi Rp32,59 triliun per Juni 2022. Namun, laba usaha menyusut 8% dari Rp6,36 triliun menjadi Rp5,88 triliun karena dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas. Alhasil, laba bersih ICBP terpangkas 40% dari Rp3,22 triliun pada H121 menjadi Rp1,93 triliun pada H122. 

        "Berbagai inisiatif untuk kegiatan operasional kami di Indonesia maupun di luar negeri di antaranya dengan memperkuat kepemimpinan kami di pasar melalui investasi secara berkelanjutan pada merek-merek produk dan memperdalam penetrasi pasar. ICBP juga akan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksinya serta menjaga posisi keuangan yang sehat," tutup Anthoni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: