Resmikan Fasilitas Milk Collection Center, Greenfields Perkuat Ketahanan Pangan dan Bangkitkan Kiprah Peternak Sapi Perah Lokal
Produsen susu sapi segar, PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields) menegaskan komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan susu nasional dengan menggandeng peternak sapi perah lokal. Wujud komitmen tersebut ialah Greenfields memperluas program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di Tanah Air.
Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia, Heru Setyo Prabowo, mengungkapkan bahwa tepat pada hari ini, Greenfields meresmikan salah satu fasilitas unggulan dari KSG, yakni tempat penampungan susu alias milk collection center (MCC). Fasilitas MCC yang ketiga itu berlokasi di Pijimbo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Baca Juga: Pernyataan Resmi Anthoni Salim Soal Laba Bersih Duo Indofood yang Anjlok Drastis
Ia menegaskan, melalui visi "Greenfields Farming Philosophy", Greenfields senantiasa menjamin terjaganya kesegaran susu dan kualitas seluruh produknya, mulai dari peternakan, proses produksi, hingga produk tersebut tiba di tangan konsumen. Adapun program KSG sejatinya sudah diinisiasi Greenfields sejak tahun 2007 silam.
"Lebih dari itu, Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan kami," tegas Heru kepada media, Rabu, 31 Agustus 2022.
Heru menambahkan, Greenfields melalui KSG selama 14 tahun terakhir sudah memberikan sejumlah dukungan kepada peternak sapi perah lokal. Dukungan tersebut diberikan mulai dari penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak seperti sekarang ini.
"Program KSG tidak hanya menyasar untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional," tambahnya lagi.
Untuk diketahui, hingga kini produksi susu dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun. Kondisi tersebut membuat ketergantungan masyarakat terhadap susu impor hingga 80%.
"Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51%-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia," lanjutnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: