Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa meski memiliki elektabilitas tinggi, bakal calon presiden belum tentu akan didukung partai politik. Karena itu, maju atau tidaknya seseorang berlaga di Pilpres 2024 sangat ditentukan adanya dukungan parpol.
Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono pun menyetujui pernyataan Jokowi tersebut. Dia bahkan menyentil dua nama yang saat ini kerap bertengger di peringkat teratas survei elektabilitas, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Bakal Makin Menarik, Penjegalan Antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Puan Maharani
"Omongannya Jokowi itu 1.000 persen benar. Artinya, ini murni untuk Ganjar Pranowo bahwa katanya elektabilitasnya tinggi, untuk Anies Baswedan juga elektabilitasnya tinggi. Belum tentu dicalonkan oleh parpol," ujar Arief belum lama ini.
Dia lalu menyebutkan dua nama yang sudah dipastikan mendapat dukungan penuh dari partai, yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani.
"Yang sudah jelas punya tiket maju jadi capres itu siapa? Prabowo, Puan Maharani. Jadi Ganjar dan Anies itu harus sadar, jangan terburu-buru," dia menambahkan.
Eks wakil ketua umum Partai Gerindra itu menyentil Anies dan Ganjar tidak perlu terlalu gencar mempromosikan diri apalagi sampai melakukan deklarasi.
"Jangan mendahului. Kalau tidak kuat, jangan membunuh. Kalau memang Allah sudah menentukan siapa jadi presiden, Allah menunjuk dia jadi presiden, pasti ada jalannya," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan sosok yang memiliki elektabilitas tinggi belum tentu akan didukung oleh parpol.
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka tidak mau bagaimana?" ucap Jokowi, Jumat (26/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum