Penggunaan teknologi saat ini sangat masif. Untuk mengedit foto saja ada berbagai pilihan aplikasi yang bisa diunduh di playstore. Gaya hidup serba digital juga telah memudahkan segala aktivitas, mulai dari transportasi, pesan makanan secara online, hingga berkonsultasi ke dokter melalui aplikasi.
"Makin hari masyarakat makin percaya untuk risiko transaksi keuangan digital, dianggap sudah tidak terlalu tinggi, kepercayaannya sudah meningkat," kata Instruktur Edukasi4ID, Puguh Rismadi, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI/Jakarta Banten, Senin (29/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Buat Konten Digital, Bedakan Referensi dan Duplikasi
Dengan berkembangnya aplikasi digital yang memfasilitasi, ada potensi penipuan dan pencurian akun. Karena itu, masyarakat digital harus memiliki bekal pemahaman akan keamanan digital. Bukan sekadar mengamankan perangkat saat beraktivitas di dalam jaringan, melainkan juga termasuk mengamankan data pribadi yang bersifat rahasia.
Kompetensi keamanan digital mengenai keamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai keamanan digital dan rekam jejak digital, serta keamanan digital bagi anak. Mengenai hoaks memiliki beberapa jenis mulai dari satir, tiruan, palsu, memuat gambar maupun narasi yang salah, kontek yang keliru, serta konten dimanipulasi karena judul diubah.
Berita hoaks juga biasa disebarkan melalui aplikasi perpesanan seperti Whats'App. Misalnya berupa informasi lowongan kerja, korban sasaran diminta untuk mengunjungi sebuah situs yang tercantum, padahal bukan website resminya. Mengenai hoaks, tentunya merugikan masyarakat apabila tertipu dengan isinya, bahkan tak sedikit yang dirugikan karena sudah terlanjur menyebarkan ulang.
Pengguna media digital harus bisa mengenali hoaks dengan mengetahui ciri-cirinya. Biasanya sumber tidak jelas, tulisan hurup kapital semua, dan meminta untuk diviralkan. Lebih lanjut terkait hoaks sudah banyak masyarakat yang menjadi korbannya hingga menyebabkan masuk penjara. Dengan begitu, masyarakat perlu memfilter terlebih dahulu segala macam informasi yang diterima di internet sebab bila salah bisa dijerat hukuman pidana.
Baca Juga: Jangan Lupa Verifikasi Informasi Sebelum Berkomentar di Internet
Program Makin Cakap Digital didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI Jakarta/Banten merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Kepala SMP Negeri 1 Gunungsari, Endang Daruqutni; Instruktur Edukasi4ID, Puguh Rismadi; Instruktur Edukasi4ID, Dasep Purnama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum