Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Lupa Verifikasi Informasi Sebelum Berkomentar di Internet

Jangan Lupa Verifikasi Informasi Sebelum Berkomentar di Internet Kredit Foto: Unsplash/Burst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat berbudaya digital adalah yang menjadikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital, panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital. 

"Kalau kita menerapkan nilai-nilai Pancasila maka tidak akan pernah terjadi predikat netizen Indonesia paling tidak sopan, karena semua silanya sudah mencakup tata nilai kesopanan yang seharusnya," kata Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia, Cut Meutia Karolina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI/Jakarta Banten, Kamis (25/8/2022). 

Baca Juga: Pakar Sebut Hoaks Makin Marak Jika Media Massa Andalkan Berita Medsos

Nilai seperti cinta kasih, kesetaraan memperlakukan orang lain dengan adil, harmoni mengutamakan kepentingan Indonesia, serta demokratis kesempatan untuk bebas berekspresi dan bersama-sama membangun ruang digital yang aman. Adapun demokratis di dunia digital masuk dalam nilai Pancasila sila keempat, dengan memberikan kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital. 

Demokrasi digital membantu proses transformasi demokrasi berjalan tidak membeda-bedakan sesama manusia dan partisipatif. Namun hal ini juga berbanding lurus dengan penyebaran hoaks. Lebih jauh Cut Meutia megatakan hoaks seperti supply and demand, para produsen hoaks dan pesan kebencian eksis karena banyak yang menikmatinya. 

"Dalam sistem demokrasi, pertentangan pendapat begitu lumrah. Namun kesalahan perspektif sering kali menimbulkan kesalahan informasi," kata Cut Meutia. 

Sehingga saat masyarakat lebih bisa membedakan mana hoaks atau bukan, maka semakin sedikit hoaks beredar karena tidak ada yang meneruskan pesan tersebut. Agar hoaks tidak menyebar, setiap pengguna tetap bisa menghargai kebebasan berpendapat di media digital namun perlu memverifikasi informasi yang diterima. 

"Kita bisa tetap menghargai demokrasi di media digital namun tidak serta merta percaya bahwa semua pendapat benar informasinya," katanya lagi. 

Program Makin Cakap Digital didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Terus Pelajari Modus Baru Kejahatan Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI Jakarta/Banten merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Instruktur Edukasi4ID, Puguh Rismadi, Instruktur Edukasi4ID, Dedih Sofian, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia, Cut Meutia Karolina. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: