Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh... Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Buat Narasi untuk Kaburkan Fakta Kasus Brigadir J

        Waduh... Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Buat Narasi untuk Kaburkan Fakta Kasus Brigadir J Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah sekian lama Kasus tewasnya Brigadir J berjalan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi yang mereka dalami.

        Mengenai perkembangan yang ada, Komnas HAM menemukan adanya pembuatan narasi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

        Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, hal tersebut dilakukan guna mengaburkan fakta yang benar.

        Baca Juga: Anak Buah Megawati Sombong Sekali Soal Penjegalan Anies Baswedan

        Anam mengatakan narasi yang dibuat Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, yakni terkait pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

        Selain itu, kata dia, ada pula narasi terkait Brigadir J yang menodongkan senjata untuk membunuh Bharada E.

        "Terjadi di Duren Tiga dan dilatarbelakangi dengan tindakan Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan seksual sambil menodongkan senjata api," ujar Anam di kantor Komnas HAM, Kamis (1/8).

        Selain itu, menurutnya, ada pula narasi terkait aksi saling tembak antara Bharada E dengan Brigadir J.

        Baca Juga: Pengakuannya ke Komnas HAM Jadi Sorotan Tajam, Refly Harun dan Ahli Pidana Sebut Bharada E dalam Situasi "Maju Kena Mundur Kena", Ada Apa?

        Guna mendukung narasi tersebut, kata Anam, Sambo membuat dan membawa dua laporan tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.

        "Laporan tersebut tentang dugaan percobaan pembunuhan terhadap Bharada E dan pelecehan seksual terhadap saudari Putri di Duren Tiga," kata dia.

        Tak hanya itu, Anam juga menemukan adanya pengeditan video CCTV guna mendukung narasi yang menyesatkan publik.

        "Dibuat video guna menyesuaikan skenario. Itu disesuaikan dengan skenario yang dibuat dalam konteks membuat narasi," pungkas Anam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: