Masuk 5 Besar Bursa Capres Pilihan Relawan Jokowi, Sosok Anies Baswedan Banyak Disukai Pendukung Rival Politiknya?
Nama Anies Baswedan secara mengejutkan masuk ke dalam bursa calon presiden pilihan Relawan Joko Widodo (Jokowi) yang diungkap pada Musyawarah Rakyat (Musra). Tak tanggung-tanggung, Gubernur DKI Jakarta itu berada di urutan ke-5 dengan perolehan suara cukup besar.
Anies bahkan mengalahkan sejumlah nama tenar seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,17 persen), Ketua DPR Puan Maharani (4,16 persen), Anggota DPR RI Dedi Mulyadi (2,87 persen), Kepala Staf Presiden Moeldoko (2,57 persen), dan Panglima TNI Andika Perkasa (1,42 persen).
Adapun, Anies Baswedan sendiri mendapatkan persentase suara 9,02 persen. Posisi pertama hingga keempat berturut-turut diraih oleh Jokowi, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Dengan Anies masuk lima besar, berarti ia telah diterima baik meski pernah berseberangan dengan Jokowi pada pemilihan sebelumnya. Hasil tersebut telah diprediksi oleh pengamat hingga isu presiden tiga periode.
Relawan Jokowi disebut mengapresiasi mantan rival dilihat dari tingginya perolehan suara Sandiaga dan Prabowo karena telah bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Perolehan Anies Baswedan menarik perhatian karena telah mendapatkan 500 lebih suara dari 5.721 relawan jokowi.
Peluang Anies Baswedan berpotensi 75 persen suara di Jawa Barat terbuka lebar. Hal tersebut tentu menjadi angin segar bagi pendukung Anies Baswedan.
Kriteria dan karakter calon pemimpin bangsa versi Musra relawan jokowi ada pada diri Anies Baswedan. Hal ini disampaikan Ketua Umum Konfederasi Relawan Anies, Muhammad Ramli Rahim.
"Apalagi kriteria dan karakter calon pemimpin bangsa versi Musra relawan jokowi ada pada diri Anies Baswedan," kata Ramli.
Ia juga menyampaikan persentase peringkat beberapa calon pemimpin. "Jujur bersih peringkat pertama 19,6 persen. Diikuti berani, tegas dan berwibawa 17,8 persen. Lima kriteria lainnya berpengalaman 17,1 persen, merakyat 13,7 persen, dermawan 11,1 persen, berakhlak baik 10,8 persen. Terakhir, pendidikan dan profesional 9,8 persen," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: