Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dari Goceng Jadi Ceban, Tujuh Manuver Harga BBM Ditangan Jokowi

        Dari Goceng Jadi Ceban, Tujuh Manuver Harga BBM Ditangan Jokowi Kredit Foto: KSP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

        Tercatat setidaknya sudah tujuh kali dinamika naik turun BBM telah terjadi dalam pemerintahannya.

        Baca Juga: Harga BBM Meroket Tinggi, Mari Dukung Jokowi Jabat Satu Periode Lagi

        Adapun sejak periode 2014-2016 harga BBM subsidi Premium tercatat empat kali mengalami kenaikan harga dan tiga kali mengalami penurunan harga. Solar mengalami dua kali kenaikan harga dan lima kali mengalami penurunan harga.

        Deretan catatan kenaikan dan penurunan itu, bahkan belum termasuk  dengan perhitungan BBM penugasan dari Premium ke Pertalite yang sama-sama mengalami penyesuaian harga.

        Berikut catatan dinamika harga BBM di era Jokowi:

        1. November 2014

        Di awal Jokowi menjabat harga Premium dibanderol Rp 6.500 per liter, lalu naik menjadi Rp 8.500 per liter pada November 2014.

        2. Januari 2015

        Per 1 Januari 2015 Jokowi kembali menurunkan harga Premium menjadi Rp 7.600 per liter dan Maret 2015 menjadi Rp 6.600.

        Baca Juga: Naikkan Harga BBM, Jokowi Tak Konsisten

        Namun, Maret 2015 Jokowi kembali menaikan harga Premium menjadi Rp 6.900 per liter kemudian naik lagi menjadi Rp 7.300 per liter.

        3. April 2016

        Pada 2016 harga Premium diturunkan menjadi Rp 6.950 per liter. Kemudian, turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter pada April 2016.

        Lebih lanjut, pada awal menjabat BBM Solar dibanderol sebesar Rp 5.500 lalu naik menjadi Rp 7.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 7.250 per liter.

        Baca Juga: Dibandingkan Zaman Soeharto hingga SBY, Kenaikan Harga BBM Zaman Jokowi Paling Gila-Gilaan!

        Selanjutnya, Jokowi menurunkan lagi menjadi Rp 6.400 per liter, dan naik menjadi Rp 6.900 per liter.

        Di penghujung 2015, Jokowi menurunkan harga Solar menjadi Rp 6.700 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 5.650 per liter di awal 2016, serta kembali turun menjadi Rp 5.150 per liter di pertengahan 2016, hingga bertahan sampai 2018.

        4. Oktober 2018

        Pada Oktober 2018 harga Premium kembali naik menjadi Rp 7.000 per liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali dan selain wilayah tersebut menjadi Rp 6.900 per liter.

        5. Septermber 2022

        Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan harga BBM naik yang untuk jenis subsid, yakni Pertalite, Solar, dan nonsubsidi Pertamax.

        Baca Juga: Giring Ganesha Kembali Kehilangan Elite PSI, Gegara Anies Baswedan Effect Lagi?

        Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan BBM nonsubsidi Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: