Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nekat Naikkan BBM, Jokowi Tuli Akan Rintihan Wong Cilik

        Nekat Naikkan BBM, Jokowi Tuli Akan Rintihan Wong Cilik Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikkan harga BBM.

        Dirinya heran mengapa pemerintah seperti tak mendengarkan keluh kesah bahkan masukan dari masyarakatnya sendiri.

        Baca Juga: Marah Besar, Jokowi Tak Suka Pada Mayoritas Masyarakat Pengguna BBM Bersubsidi

        "Kami kecewa dengan keputusan tersebut. Pemerintah tidak mendengar masukan dari masyarakat, dan tetap bergeming dengan sikapnya. Maka, masyarakat kurang mampu akan menderita kenaikan harga BBM bersubsidi ini," kata Mulyanto ketika dihubungi AKURAT.CO, Sabtu (3/9/2022).

        Mulyanto yakin, kenaikan harga BBM akan menimbulkan ketimpangan bagi masyarakat kelas bawah, di mana tidak adanya subsidi yang tepat sasaran. 

        "Sementara pengguna mobil mewah terus akan menikmati BBM bersubsidi (sehingga) subsidi tidak tepat sasaran berlanjut. Perkiraan saya harga-harga, khususnya pangan akan bergerak naik beserta multiplier effect-nya," ujar Wakil Ketua F-PKS DPR itu.

        Mulyanto memastikan pihaknya akan tetap memantau perkembangan kenaikan BBM dan memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi.

        Baca Juga: Ingat Nasib Luhut, Loyalis Jokowi Harus Siap Lawan Rakyat Indonesia

        "Kita akan memonitor terus perkembangan kenaikan harga BBM ini di masyarakat dan akan mengkonsolidasikan langkah-langkah politik lebih lanjut," tukas dia.

        Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dari harga semula Rp7.650/liter menjadi Rp10 ribu/liter.

        Baca Juga: Dari Goceng Jadi Ceban, Tujuh Manuver Harga BBM Ditangan Jokowi

        "Pertalite dari Rp7.650 per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Ini berlaku satu jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait Pengalihan Subsidi BBM yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

        Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya sebenarnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan cara menganggarkan subsidi pada APBN. Namun, dia menyampaikan, anggaran subsidi BBM pada APBN terus membengkak.

        Baca Juga: Naikkan Harga BBM Saat Masyarakat Fokus Kawal Kasus Ferdy Sambo, Prank Jokowi Luar Biasa!

        "Anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat tiga kali lipat di tahun 2022 dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: