Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara Diprakirakan Tetap Berlanjut

        Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara Diprakirakan Tetap Berlanjut Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumut terus menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang tetap tumbuh. Sehingga pemulihan ekonomi Sumatera Utara diprakirakan tetap berlanjut.

        Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi mengatakan pulihnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin pada meningkatnya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi.

        Baca Juga: Pemerintah Indonesia Gencarkan Digitalisasi di Sektor Ekonomi Informal

        "Peningkatan konsumsi masyarakat juga terkonfirmasi melalui peningkatan keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil. Harga komoditas utama yang masih berada pada level yang tinggi juga dapat menjaga kinerja ekspor Sumatera Utara," katanya, Rabu (7/9/2022).

        Sedangkan untuk hasil liaison Bank Indonesia juga mengkonfirmasi akan adanya peningkatan permintaan domestik di tengah kenaikan biaya produksi.

        "Sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, maka kinerja kredit terus meningkat disertai dengan pertumbuhan DPK yang sedikit melambat sehingga intermediasi perbankan naik dari 85,0% menjadi 87,6%,"ujarnya.

        Penyaluran kredit perbankan secara tahunan tercatat meningkat dari 7,8% (yoy) pada triwulan-II 2022 menjadi 9,5% (yoy) pada bulan Juli 2022. Kredit korporasi secara tahunan juga meningkat dari 7,7% (yoy) menjadi 10,5% (yoy), mengindikasikan optimisme para pelaku usaha terhadap perkembangan ekonomi
        ke depan.

        "Terus membaiknya dunia usaha juga tercermin dari peningkatan kredit di sektor UMKM. Kredit rumah tangga juga mengalami akselerasi, khususnya untuk KKB, dan mengindikasikan meningkatnya konsumsi masyarakat,"katanya.

        Di sisi lain, KPR mengalami perlambatan dan mengindikasikan masyarakat masih cenderung wait and see terhadap kondisi perekonomian domestik dan global untuk melakukan konsumsi yang bersifat jangka panjang.

        "Sembari kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat. Tetap tingginya harga komoditas utama serta berlanjutnya program PEN juga diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

        Baca Juga: ''Baik Dibilang Salah, Salah Jadi Benar'', Beda Treatment Antara Jokowi dan Anies Baswedan

        Namun demikian, berlanjutnya konflik geopolitik yang berisiko melanjutkan gangguan rantai pasok global serta perkembangan ekonomi global yang diwarnai peningkatan inflasi menjadi hal yang perlu diwaspadai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: