Badan Pusat Statistik (BPS) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) meresmikan Pojok Statistik di Gedung Perpustakaan Unpad, Graha Kandaga, Kampus Unpad, Jatingangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (7/9/2022).
Peresmian Pojok Statistik di Universitas Padjadjaran ini merupakan Pojok Statistik pertama di Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan Ada 'Kerajaan' Ferdy Sambo di Tubuh Polri, Guru Besar Unpad: Perlu Dilihat Siapa Kakak Asuhnya
Peresmian ini dihadiri oleh Kepala BPS RI, Margo Yuwono dan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. Pada kesempatan ini hadir pula Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Wakil Rektor 3 Unpad, Ketua Forstat, Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan Unpad dan undangan lainnya.
Pojok Statistik merupakan layanan kolaborasi antara Badan Pusat Statistik dan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BPS dalam penyebarluasan ragam dan manfaat produk statistik yang dihasilkan oleh BPS di lingkungan Perguruan Tinggi.
Melalui Pojok Statistik, diharapkan literasi dan pemanfaatan statistik di lingkungan Perguruan Tinggi meningkat. Saat ini Pojok Statistik mengusung konsep layanan kolaborasi antara BPS dan Perguruan Tinggi melalui Forum Statistik (Forstat) dan Ikatan Statistisi Indonesia (ISI).
Sinergi antara BPS dan Perguruan Tinggi ini tidak hanya mencakup pada penyediaan layanan statistik di Perguruan Tinggi, namun juga mendukung program kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi program baru di lingkungan Perguruan Tinggi.
Peresmian diawali dengan pemberian Kuliah Umum oleh Kepala BPS RI, Margo Yuwono dengan materi Statistik Untuk Indonesia Pulih dan Bangkit Lebih Kuat di Bale Sawala, Rektorat Universitas Padjadjaran.
Baca Juga: Jokowi Curhat, Susahnya Buat Freeport Nurut
Kepala BPS RI, Margo Yuwono mengungkapkan manfaat statistik dalam kehidupan dan tantangan ke depan yang harus dihadapi. Secara global kondisi saat ini menunjukkan situasi yang tidak baik-baik saja.
Data-data indikator statistik menunjukkan beberapa negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi harga yang melampaui batas normal. Untuk itu data statistik memiliki peran strategis sebagai dasar pembuatan kebijakan demi kesejahteraan masyarakat.
"Tantangan saat ini data ada dimana-mana, seluruh entitas memiliki data namun tidak terorganisir,"katanya
Baca Juga: Len dan UNPAD Sepakat Kerja Sama dalam Pengembangan SDM untuk Industri
Selain itu, saat ini permintaan data meningkat, sehingga semua orang membutuhkan data. Maka, BPS harus bertransformasi untuk mengumpulkan data dan mengkompilasi data, sehingga data yang besar itu dapat diolah untuk dapat dirilis sebagai official statistics teruji secara metodologi.
"Pojok statistik Unpad adalah PJS pertama di Jabar. PJS adalah layanan BPS pada civitas academica. Harapannya data yang ada di BPS bisa dikembangkan dengan sumber daya lainnya, sehingga dapat mendekatkan dengan konsumen utama. Bisa berkontribusi pada perkembangan pengetahuan," jelasnya
"Kuncinya adalah perlu kolaborasi dengan Perguruan Tinggi sebagai pengembang metodologi terbaru agar selaras dengan dinamika masyarakat yang semakin cepat,"sambungnya
Adapun, Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.mengungkapkan rasa terima kasih dengan adanya Pojok Statistik. Diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan data-data BPS yang ada di Pojok Statistik untuk membangun proyek-proyek mini, dan memanfaatkan layanan konsultasi statistik yang disediakan oleh para dosen Fakultas MIPA.
"Unpad mendorong agar mahasiswa Unpad memiliki keterampilan-keterampilan baru (new skill), yaitu keterampilan data, keterampilan teknologi dan keterampilan kehidupan manusia,"katanya
Data dapat dianalisa dengan mudah dan dapat digunakan untuk kebermanfaatan kehidupan manusia.
Baca Juga: Pesan Antara Zelensky dan Putin, Alasan Jokowi Naikkan Harga BBM?
“Kami juga ingin membunyikan data untuk kemanusiaan, dengan pendekatan multidisiplin,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar